7 Bagian Penting Sensori Integrasi

 

Fotosearch
Bila anak mengalami gangguan sensori integrasi (Sensory Processing Disorder (SPD), akibatnya, anak akan memahami lingkungan dengan cara yang berbeda, baik hipersensitif (sangat sensitif) maupun tidak sensitif (hiposensitif). Kesulitan membedakan aroma makanan yang satu dengan yang lainnya, kerap membaui barang atau orang di sekitarnya, sering menabrak maupun terjatuh ketika sedang berjalan, serta cepat teralih oleh stimulasi visual merupakan beberapa contohnya.

Terdapat 7 bagian penting yang mempengaruhi informasi sensori yang diterima tubuh menurut Jean Ayres, Ph.D., OTR., seorang terapis okupasi dari Amerika Serikat yang memperkenalkan metode sensori integrasi pertama kali, yakni:

1. Indera penglihatan (visual), berfungsi menyampaikan informasi secara visual kepada otak.
2. Indera pendengaran (audiotory), yang berfungsi meneruskan informasi berupa suara kepada otak.
3. Indera pembau (hidung/olfactory), meneruskan informasi kepada otak berupa aroma (harum, bau).
4. Indera perasa (gustatory), meneruskan informasi kepada otak berupa rasa (asam, pahit, manis) dan tekstur (halus, kasar).
5. Indera peraba (kulit/tactile), yang memiliki dua sifat yakni diskriminatif (kemampuan membedakan rasa: halus, kasar, panas, dingin) dan protektif (kemampuan menjaga dari input sensorik yang berbahaya)
6. Otot dan persendian (proprioceptive), yang berasal dari dalam tubuh manusia terdapat pada otot, sendi, ligamen, dan reseptor yang berhubungan dengan tulang, seseorang dapat m,engenali bagian tubuhanya dan tahu kapan musti begerak.
7. Keseimbangan / balance ( vestibular), berfungsi untuk meneruskan informasi mengenai gerakan dan gravitasi. (FIN/ PAS)

 

 



Artikel Rekomendasi