Baca Ini! Cara Buang Air Kecil Pertama Setelah Melahirkan

 

Fotosearch


Berkemih secara spontan (tanpa bantuan kateter) pertama kali yang harus dilakukan dalam 2 jam pertama pascabersalin, adalah tantangan tersendiri bagi bunda baru. Bagi bunda yang bersalin per vaginam, tantangannya adalah perasaan takut nyeri, karena vagina baru saja dilewati bayi, apalagi jika terdapat robekan yang membuat vagina atau perineum (bagian di antara vagina dengan anus) dijahit dan menimbulkan ketidaknyamanan seperti rasa nyeri atau nyut-nyutan.

Selain itu, ada lagi kesulitan BAK pertama pascabersalin, yaitu jika Bunda bersalin dengan bius epidural. Hal ini dapat menyebabkan sensitivitas syaraf tubuh mulia dari pinggul ke bawah berkurang atau mati rasa, sehingga sulit BAK atau keinginan BAK hilang-timbul.

Proses berkemih yang terganggu selama beberapa hari, bisa memicu Infeksi Saluran Kemih (ISK) akibat bertumpuknya residu urin di kandung kemih, sehingga menjadi tempat tumbuh bakteri escherichia coli yang masuk dari luka trauma kandung kemih saat bersalin maupun proses kateter. Faktanya, 14,8% angka kejadian sulit berkemih pasca melahirkan. 38% ibu yang melahirkan dengan bantuan forsep mengalami infeksi saluran kemih gara-gara sulit BAK. (Data RSCM, Jakarta)

Cara BAK pertama kali…
-    Banyak minum air putih guna memperkuat isyarat tubuh untuk BAK.
-    Berjalan untuk memicu proses BAK lebih mudah.
-    Kompres perut dengan air hangat atau air dingin untuk memicu dorongan BAK.
-    Pipis dalam posisi duduk di toilet, atau gunakan pispot jika tidak ada toilet duduk.
-    Begitu air seni keluar, biarkan saja dan jangan tahan pipis. Rasa nyeri menggigit atau panas adalah wajar. Untuk mengatasinya, tarik napas dalam-dalam dan embuskan.
-    Gunakan air hangat untuk cebok agar luka perineum tak nyeri.
-    Konsultasi ke bidan atau dokter untuk mendapat bladder training (latihan otot perut bawah dan katup kandung kemih) agar berfungsi optimal pascamelahirkan.

(LAD/ERN)

 



Artikel Rekomendasi