Ibu yang memutuskan ingin mendonorkan ASI-nya perlu melakukan pemeriksaan atau screening kesehatan. Ada dua tahap proses penapisan atau
screening yang wajib dilakukan sebelum mendonor, yaitu
Tahap 1
- Ia sendiri memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan.
- Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui.
- Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan mampu menghasilkan 2 hingga 3 liter ASI per hari.
- Tidak menerima transfusi darah dalam 12 bulan terakhir.
- Tidak menerima transplantasi organ atau jaringan selama 12 bulan terakhir.
- Tidak bertato atau melakukan body piercing karena berisiko tertular penyakit lewat jarum.
- Tidak memiliki riwayat penyakit menular, seperti hepatitis, HIV, HTLV 2
- Tidak meminum alkohol secara rutin sebanyak 2 ons atau lebih dalam periode 24 jam.
- Tidak merokok.
- Tidak mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin, acetaminophen, insulin, hormon tiroid, pil kontrasepsi, dan sebagainya, secara rutin.
- Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit, seperti HIV, HTLV 2, Hepatitis B/C, termasuk penderita hemophilia yang rutin menerima transfusi darah, menggunakan obat ilegal, perokok, peminum alkohol, memakai tato atau body piercing.
- Tidak menggunakan vitamin megadosis atau obat-obatan herbal.
- Bukan vegetarian total yang tidak memakai suplemen vitamin B12.
Tahap 2
- Menjalani serangkaian tes kesehatan, seperti HIV, Human T-lymphotropic Virus (HTLV) yang bisa memicu leukemia, sifilis, hepatitis B dan C, dan CMV - jika ASI akan diberikan kepada bayi prematur.
- Apabila ada keraguan terhadap pendonor, tes dilakukan setiap 3 bulan sekali. ?
(NAT/RIN)
BACA JUGA
Siapkan Anda Mendonasikan ASI?