Balita Cerewet, Ajari Mendongeng

 

Foto: shutterstock


Lega ya Bunda, ketika anak Anda yang berusia 3 tahun sudah lancar bicara. Semua kata sudah dia pahami artinya, hanya sesekali saja salah sebut.  Di usia 4 tahun dia akan bisa menggunakan 5 kata dalam satu kalimat yang dia ucapkan. Orang lain yang mengajak dia bicara juga paham apa yang dia omongkan, dia juga sudah dapat menjawab pertanyaan sederhana. 

 

Bicara tanpa henti adalah kesukaannya sekarang. Yang sabar saja Bunda, fase banyak omong ini penting untuk mempelajari kata-kata baru dan semakin merasa nyaman menggunakan kata itu. Kemampuan bicaranya sekarang juga termasuk untuk mengungkapkan perasannya, menyatakan kebutuhannya dan kemauannya.  Semakin mahir berbicara, anak punya alat untuk berpikir, bercerita dan ngobrol dengan orang lain. 

 

Yang harus bunda cermati:

  • Pengucapan kata. Ada anak yang belum dapat mengucapkan huruf ‘s’ dengan benar sehingga terdengar seperti ‘ts’. Kata dengan huruf ‘r’ diucapkan dengan ‘w’. Misalnya ‘pernah’ menjadi ‘pewnah’. Bunda tak perlu khawatir karena memang ada beberapa huruf yang sulit diucapkan oleh anak usia ini. Bila ini berlangsung sampai anak berusia 5 tahun Anda harus waspada.

  • Alur. Masih normal pada anak usia 3 tahun kalau bicara dengan kaku. Beberapa bulan setelah ulang tahunnya yang ke tiga, ia akan semakin lancar, dapat mengucapkan kalimat dengan lengkap dengan lancar. Dia tidak akan berhenti memikirkan kalimat apa yang akan diucapkan, dia akan mulai bercerita cerita pendek. Misalnya, “Bunda, tadi di jalan ada badut.”

  • Gagap. Ini sangat dikhawatirkan oleh para ibu. Padahal di usia 3 tahun gagap adalah hal biasa.  Anak mengalami lompatan dalam kemampuan berbicaranya, wajar jika dia mengalami kesulitan dalam menempatkan kata pada sebuah kalimat. Perkembangan otaknya yang cepat sedang berusaha meletakkan kata pada aturan yang benar. Dalam prosesnya dia mengulangi awal kata atau seluruh kata, jadi seperti gagap. Beberapa ahli berpendapat, anak mengalami kemunduran sebelum dia mempelajari keterampilan baru untuk membiarkan otaknya beristirahat sebelum ia membuat lompatan baru. 


Bunda bacakan buku atau ceritakan dongeng setiap hari. “Cerita dan bacaan akan membantu anak menambah kosa kata, memberinya sense of grammar, dan membuat kaitan antara gambar dan artinya,” demikian pendapat Desmond Kelly, dokter tumbuh kembang anak dari North Carolina, USA.  Bicara sesering mungkin pada anak juga akan memudahkan anak menyusun kalimat lengkap.

Baca juga
Anak Terlambat Bicara? TeksturMakanan Juga Ngaruh
Si 4 Tahun Asyik Bicara Sendiri

 



Artikel Rekomendasi

post4

Normalkah Perkembangan Bicara Anak Anda?

Jika anak sudah menginjak usia 2 tahun dan hanya bisa mengucap beberapa kata, mungkin Anda was-was. Karena saat dibandingkan dengan teman sebayanya yang sudah pintar berbicara satu kalimat, Anda meras... read more