Tenang, Mimpi Buruk dan Teror Malam Balita Akan Berlalu

 


Foto: Pixabay
 
Membantu si kecil untuk tenang kembali setelah mengalami mimpi buruk atau teror malam tentu tak mudah. Padahal ia masih membutuhkan istirahat selama beberapa jam sebelum pagi datang. Cobalah untuk memegang atau mengelus si kecil sambil meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.
 
Soal teror malam, Bunda dan Ayah tidak dapat melakukan apa-apa selain menemani si kecil untuk memastikan dia tidak melukai dirinya sendiri sambil menunggunya tersadar kembali. Berusaha membangunkan si kecil hanya akan membuatnya lebih gelisah dan kehilangan arah. Biasanya teror malam akan berlangsung beberapa minggu dan patut diingat bahwa baik mimpi buruk atau teror malam sangat umum terjadi pada anak-anak.
 
Berikut 12 cara yang bisa Anda lakukan saat menghadapi mimpi buruk dan teror malam yang dialami si kecil:
 
1. Yakinkan ia berada dalam kondisi aman sekarang. Berikan ciuman dan pelukan untuk membantu menenangkan si kecil.
 
2. Coba periksa ulang tempat-tempat yang dianggap si kecil menyeramkan seperti di bawah tempat tidur atau lemari. Biarkan ia melihat bahwa tidak ada apa-apa di dalam kamarnya.
 
3. Alihkan ketakutan si kecil dengan cara mengajaknya berbicara soal kenangan bahagia yang pernah ia alami, misalnya saat pesta ulang tahun sahabatnya atau liburan bersama keluarga besar.
 
4. Yakinkan si kecil bahwa merasa takut setelah mimpi buruk tidak apa-apa. Hindari mengecilkan rasa takut atau mengatakan bahwa ia bersikap konyol karena mimpi buruk dapat terlihat sangat nyata bagi anak-anak.
 
5. Jika si kecil bermimpi tentang monster, jelaskan bahwa monster hanyalah khayalan. Bunda bisa mengatakan bahwa monster mungkin menakutkan, tetapi mereka tidak dapat benar-benar menyakiti anak-anak.
 
6. Bujuk si kecil agar tertidur kembali di kamarnya sendiri untuk mengajarkan bahwa tempat tersebut aman.
 
7. Seiring dengan pertambahan usia, Anda dapat meminta si kecil untuk menceritakan kembali mimpi buruknya begitu ia merasa tenang. Membicarakan banyak hal dapat membantu anak memahami bahwa mimpinya hanya rekaan atau dibuat-buat seperti dalam cerita sehingga ia dapat tertidur kembali.
 
8. Hindari mengonsumsi camilan atau makanan berat di malam hari atau beberapa jam menjelang tidur. Pasalnya makanan dapat meningkatkan metabolisme si kecil, mengaktifkan otaknya yang berpotensi memunculkan lebih banyak mimpi buruk.
 
9. Kurangnya kualitas tidur juga dapat memicu lebih banyak teror malam, oleh karena itu upayakan mempunyai jadwal tidur yang teratur. Mulailah ritual tidur yang menyenangkan dan teratur seperti mandi, membaca buku bersama, dan berpelukan. Biasakan pula mengobrol dengan si kecil soal hal-hal yang mungkin mengganggunya, misalnya ibu guru atau pengasuhnya, teman, bahkan mengenai diri Anda sendiri dan pasangan Anda.
 
10. Rutinitas tidur yang menenangkan adalah cara terbaik untuk meredakan stres dan kecemasan pada anak sehingga tidak menimbulkan mimpi buruk. Apabila setiap malam Anda membacakan buku, sebaiknya lewatkan saja cerita yang menakutkan. Nyalakan lampu kecil sehingga ruangan terasa hangat dan ceria, lalu tinggalkan kamar tidur dengan pintu terbuka agar si kecil tahu Anda berada di kamar sebelah.
 
11. Jika si kecil mengalami teror malam lebih dari dua kali seminggu, banyak dokter anak menyarankan untuk membangunkan si kecil 15 menit sebelum waktunya teror malam biasa terjadi. Hal ini dapat mencegah teror malam kembali muncul.
 
12. Jika mimpi buruk atau teror malam terus berlanjut meskipun sudah melakukan berbagai upaya, maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter akan berusaha mencari penyebab potensial lainnya (termasuk pembengkakan amandel) atau merekomendasikan berkonsultasi dengan spesialis tidur.
 
 
PRIMA SOERATNO


Baca juga:
Ini Beda Mimpi Buruk Vs Teror Malam yang Dialami Balita
Tidur Sendiri Tanpa Drama
Mimpi Aneh Ibu Hamil

 



Artikel Rekomendasi