Trik Mudah Mendidik Anak Lebih Mandiri

 



Foto: Pixabay


Bunda ketika si kecil mulai mengungkapkan keinginannya, maka dia sudah memasuki tahap ingin menjadi pribadi mandiri. Balita adalah versi mini Anda yang ingin melakukan segala sesuatunya sendiri padahal sebenarnya belum memiliki kemampuan untuk mengerjakannya secara baik—apalagi benar. Namun, Anda bisa mendidik balita lebih mandiri dengan tiga trik berikut ini.

1. Ciptakan lingkungan nyaman
Entah mengapa orang dewasa senang membelikan balita mainan baru, sementara mainan lama si kecil sering berserakan tidak terurus. Dilansir dari Babyology.com.au, balita sulit bermain dan mengeksplorasi bila berada di ruangan yang berantakan. Jika menggunakan pendekatan Montessori yang dikembangkan oleh Dr Maria Montessori di awal tahun 1900-an, anak akan banyak belajar dari lingkungan yang ramah dan mudah diakses.

Oleh karena itu, Bunda harus mulai menciptakan keteraturan sejak dini. Misalnya dengan cara merotasi setengah dari mainannya setiap bulan sekali daripada semua mainan dikeluarkan sekaligus. Dengan begitu semua mainan mendapat kesempatan untuk dimainkan hingga puas, di sisi lain lebih mudah untuk membereskannya begitu selesai bermain.

Anda juga bisa menyediakan bangku atau kotak kecil sebagai pijakan agar balita bisa menyesuaikan jarak pandang saat melakukan segala sesuatunya sendiri. Mulai dari menggosok gigi di wastafel, mengambil peralatan makan, maupun mencari camilan di lemari pendingin. Semakin nyaman dan mudah melakukan sesuatu, si kecil akan cepat mandiri.

2. Melibatkan si kecil
Anak-anak senang meniru apa yang dikerjakan oleh orang dewasa. Tidak heran saat Bunda berkutat di dapur, balita juga lebih senang ‘membantu’ dibanding bermain sendiri. Anda bisa meminta bantuannya untuk mengerjakan hal-hal sederhana dan pastinya aman sesuai kemampuan anak, seperti mengambilkan kecap atau garam atau memintanya mencuci sayuran. Hal ini akan meningkatkan kepuasan dan kebanggaan pada diri si kecil karena bantuannya dibutuhkan.

3. Beri ruang untuk mandiri
DIlansir dari Wetheparents.org, orang tua pun harus memberikan kebebasan kepada balita untuk melatih kemandiriannya. Jika diberi kesempatan untuk mencoba dan berlatih, lama-kelamaan si kecil dapat melakukan segala sesuatunya dengan mandiri dan percaya diri. Misalnya, dibanding mendudukannnya di stroller selama berjam-jam saat belanja di mal, Anda bisa mengajaknya berjalan bersama kemudian dia bisa memilih untuk duduk di stroller bila kelelahan berjalan dan berlari selama berbelanja.

Soal toilet training juga sama saja. Tanyakan kepadanya apakah ingin BAK atau BAB dan biarkan dia pergi sendiri—tentu saja dengan pengawasan—bila ingin melakukannya. Jika toilet mudah diakses dan dia diberi kebebasan untuk mencoba melakukannya sendiri, maka si kecil akan melakukannya dengan senang hati, alias tidak terpaksa.

Biarkan pula balita memilih pakaian atau berpakaian sendiri. Mungkin tidak setiap hari atau saat akan bepergian karena butuh waktu baginya untuk mengancingkan kemeja atau memakai kaus kaki dengan cepat. Saat waktu lowong, perbolehkan si kecil untuk memilih baju sendiri, mandi sendiri, mengeringkan tubuh sendiri, dan memakainya secara mandiri. Pilihan bajunya nggak matching? Jangan ditertawai karena akan melukai perasaan maupun kepercayaan dirinya. Sst, ketika ngambek pasti dia nggak mau mencoba lagi.

Selamat berlatih!
 

ALICE LARASATI


Baca juga:
9 Pantang Ucapkan Ini kepada Anak
5 Cara Membuat Anak Lebih Percaya Diri
4 Dampak Pola Asuh terhadap Perkembangan Anak

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Latihan Mengikat Tali Sepatu

Mengikat tali sepatu bisa sangat rumit bagi anak lima tahun. Namun kadangkala, bukannya melatih anak, orang tua malah lebih suka membelikan sepatu dengan Velcro. Praktis!... read more