Ciuman CInta Bisa Berbuah Maut

 

Foto: shutterstock


Bayi memang menggemaskan dan mengundang setiap orang untuk menciumnya. Awas, ciuman cinta Anda bisa berubah menjadi ciuman maut. 

 

Bunda yang baru punya bayi sering merasa ketar ketir kalau ada kerabat yang datang berkunjung. Tanpa bertanya boleh atau tidak, mereka mencium bayi Anda. Untung di masa ini kita semua wajib mengenakan masker saat bertemu dengan orang-orang. Beruntung pula bayi Anda tidak serta merta dicium oleh kerabat. Rasanya tidak nyaman ketika kita harus membuat batasan ‘jangan cium bayi saya dong…” Tapi Anda berhak membuat aturan. Mengapa? 

 

Berita kematian bayi akibat dicium oleh penjenguk, di Indonesia bukan hal baru. Berita terakhir dirilis dua tahun lalu di awal masa pandemi. Judulnya Dicium Penjenguk, Bayi Berumur 40 hari Meninggal Karena Tertular Covid-19. 

 

Tak hanya Covid-19, virus dan bakteri yang dapat ditularkan lewat ciuman antara lain:

 

1. Meningitis. Yang paling mudah menular lewat percikan air ludah adalah meningokokus akibat bakteri neisseria meningiditis. Bakteri ini tinggal di bagian belakang hidung dan tenggorokan. Penularan tercepat adalah lewat berciuman. Bakteri ini akan menginfeksi selaput otak, kemudian terjadilah radang selaput otak. Bisa berakibat kecacatan atau lebih fatal, kematian bayi. 

 

2. Herpes. Yaitu penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air yang disebabkan oleh herpes simplex virus (HSV). Proses penyebarannya pada bayi terjadi melalui kontak langsung dengan gelembung luka yang telah pecah, yang di dalamnya terkandung beragam virus dan bakteri. BIla bayi terinfeksi, virus herpes akan langsung menyebar ke seluruh tubuhnya, menyerang otak dan pusat pernapasan yang kemudian mengakibatkan bayi sulit bernapas. Akibatnya jumlah oksigen dalam tubuh bayi akan berkurang dan kadar karbondioksida terus meningkat. Kondisi ini dapat membuat tubuh bayi membiru, dan bila terlambat ditangani akan mengakibatkan kematian. 

 

3. Pernapasan. Invasive Pneumococcal Disease (IPD) adalah sekelompok penyakit infekfsi pneumokokus seperti radang paru (pneumonia), infeksi darah (bakteremia), dan radang selaput otak (meningitis) oleh bakteri streptococcus pneumonia. Yang berisiko tinggi terinfeksi pneumokokus adalah bayi usia kurang dari 2 tahun. Penyakit ini menular sangat mudah, yaitu ketika pembawa penyakit ini batuk atau bersin, mencium dan memercikkan ludah ke bayi. Meski bayi sehat, dia bisa tertular. IPD selain mengakibatkan kecacatan juga kematian hingga 50%. Anak-anak yang berada di tempat penitipan anak cenderung berisiko tinggi tertular.

 

4. TBC. Ini tidak menular melalui ciuman, tetapi lewat udara. Ketika penderita TBC mencium bayi Anda, kemungkingan bayi terinfeksi dengan cara menghirup udara yang berasal dari penderita. Kekebalan tubuh bayi yang belum berkembang sempurna mengakibatkannya belum bisa melokalisasi infeksi TBC hanya di paru saja sebagaimana orang dewasa. Kuman TBC yang masuk ke paru bayi akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah, sehingga muncul manifestasi penyakit ini di luar paru-paru. Misalnya TBC tulang, TBC hati dan limpa, atau meningitis - radang selaput otak. Gejalanya pada bayi dan orang dewasa berbeda, jika dideteksi lebih dini, TBC pada anak dapat diobati. Tetapi bila menyerang otak, maka dapat mengakibatkan buta, tuli, tumbuh kembang terhambat, hingga kematian. 

 

Anda, bunda dan ayah bila ingin mencium bayi pastikan:

- Sehat, tidak dalam keadaan sakit yang kelihatan dan tidak kelihatan.

- Mandi terlebih sehabis beraktifitas di luar rumah.

- Berkumur dengan larutan pembersih mulut untuk membunuh kuman di dalam rongga mulut berkurang.

- Tidak ada luka di wajah, misalnya habis bercukur. Karena luka bisa menjadi sarang kuman.

 

Demi kesehatan dan keselamatan bayi Anda, Anda berhak:

- Melarang tamu atau kerabat untuk mencium bayi.

- Meminta mereka untuk mencuci tangan dan tidak membuka masker saat ingin berdekatan dengan bayi.

- Membatasi tamu yang akan menjenguk bayi. Misalnya “Maaf, hari ini saya hanya membatasi 2 orang saja. Bila berkenan, silakan datang besok ya…”

 



Artikel Rekomendasi

post4

Pneumonia dan IPD

Pneumonia dapat menyerang siapa saja, yang paling rentan bayi dan anak. Demam tinggi, kejang, dan gelisah adalah gejalanya.... read more

post4

Ayo, Tangkal Meningitis!

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 1,8 juta bayi dan balita meninggal setiap tahun akibat meningitis. Penyakit radang selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang ini, bisa berakibat fatal... read more