Kenali Jenis Zat Besi pada Bahan MPASI

 

foto: shutterstock

Zat besi sangat penting untuk kehidupan awal bayi sampai setelahnya. Ketahui jenis zat besi  yang mudah diserap dan tidak mudah diserap oleh tubuh bayi agar tumbuh kembangnya optimal.
 
Zat besi adalah salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang bayi. Zat besi bertugas untuk memroduksi hemoglobin dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh organ tubuh.
 
Zat besi sangat penting dalam perkembangan saraf dan tubuh bayi, serta sebagai daya tahan tubuhnya. Vandana Seth seorang nutrisionis dari Academy of Nutrition and Dietetics dalam wawancaranya dengan parents.com menunjukkan bahwa bayi yang mengalami defisiensi zat besi (kekurangan zat besi) dapat mengalami keterlambatan perkembangan kognitif dan perilaku.
 
Berapa jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh bayi? Riset menunjukkan, bayi usia 7-12 bulan membutuhkan zat besi sebesar 11mg per hari. Zat besi bisa didapatkan dari bahan-bahan MPASI bayi. Namun, sudah tahukah Bunda bahwa zat besi ada yang mudah diserap dan tidak mudah diserap oleh tubuh?
 
Heme Iron
Heme iron adalah jenis zat besi yang mudah diserap oleh tubuh. Zat besi jenis ini dapat ditemukan dalam makanan seperti :

- daging sapi,
- daging ayam,
- hati ayam
- ikan dan makanan laut

Bahan-bahan makanan yang termasuk dalam heme iron umumnya akan terserap oleh tubuh sebanyak 7-35%. Jumlah ini lebih banyak dari kandungan zat besi yang dapat diserap dari non-heme iron.
 
Non-Heme Iron
Sebaliknya, non-heme iron adalah jenis zat besi yang tidak mudah diserap oleh tubuh. Non-heme iron dapat ditemukan pada bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contoh bahan makanan yang mengandung non-heme iron :


- bayam
- brokoli
- kembang kol
- kacang-kacangan (kacang merah, kacang hijau)

Selain bahan-bahan nabati tersebut, telur yang termasuk produk protein hewani justru juga termasuk non-heme iron). Zat besi yang termasuk non-heme iron rata-rata mampu terserap 2-20% oleh tubuh.
 
 
Mana yang Lebih Baik?
Heme iron memang memungkinkan zat besi yang terserap oleh tubuh lebih banyak, sehingga meminimalisir resiko defisiensi zat besi. Namun mengonsumsi bahan-bahan yang termasuk dalam heme iron saja juga berpotensi menyebabkan sembelit pada bayi karena kekurangan serat. Serat yang berfungsi untuk memperlancar metabolisme tubuh umumnya banyak terdapat pada sayur dan buah.
 
Maka dari itu, yang lebih baik adalah mengombinasikan bahan makanan dari kedua jenis zat besi ini. Bayi membutuhkan baik protein hewani dari daging, unggas dan ikan serta protein nabati dari kacang-kacangan dan juga sayur serta buah-buahan.
 
Bagaimana dengan Bayi Vegetarian?
Mengutip dari growingnaturals.com, vegetarian tentu harus mengonsumsi lebih banyak non-heme iron dalam kesehariannya untuk mencukupi kebutuhan zat besi. Selain itu, juga harus disertai dengan mengonsumsi bahan makanan bervitamin C.
 
Riset menjelaskan bahwa menyandingkan bahan makanan non-heme iron dengan makan yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh. Pilihlah buah  jeruk, kiwi, atau anggur yang akan disukai bayi.
 
Lela Latifa

 

 



Artikel Rekomendasi