7 Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi

 

 
Fotosearch

Selamat! Anda hamil! Dimulailah masa kehamilan, yang seharusnya menjadi masa-masa menyenangkan bagi Anda dan suami. Tetapi, ada juga sejumlah kondisi, yang ternyata berisiko tinggi bagi kehamilan Anda, dan tentu saja, memerlukan kehati-hatian Anda selama 36 minggu masa kehamilan. Di bawah ini adalah 7 hal yang menyebabkan kehamilan Anda berisiko tinggi, dan cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko tersebut.

Usia
Usia calon ibu sangat signifikan. Jika masih terlalu belia, sekitar 15 tahunan, rahim dan panggul belum tumbuh mencapai ukuran dewasa sehingga belum 100% siap hamil. Akibatnya, Anda mungkin mengalami persalinan lama atau gangguan seperti kecenderungan  tekanan darah naik dan pertumbuhan janin terhambat. Sedangkan calon ibu  berusia lebih dari 35 tahun organ-organ reproduksinya  tidak seprima di usia 20 tahunan. Risikonya berupa keguguran dan melahirkan bayi dengan sindroma down atau kelainan kromosom lainnya.
Yang dapat dilakukan
Untuk mencegah keguguran, pastikan kehamilan selalu terjaga, kurangi aktivitas berat, konsumsi makanan bernutrisi dan periksakan kandungan secara teratur. Sedangkan untuk bayi dengan kelainan kromosom, jika hasil tes positif, dokter akan melakukan konseling dan menyerahkan keputusan pada Anda untuk melanjutkan kehamilan atau tidak.

Berat badan
Jika BB kurang dari 40 kg saat dinyatakan hamil, Anda kemungkinan menderita kekurangan energi kronis (KEK). Bayi yang dikandung berisiko berberat lahir rendah (BBLR), tumbuh kembangnya terhambat, sehingga memengaruhi kecerdasan. Sebaliknya jika Anda obesitas, juga memicu komplikasi pada pertumbuhan janin, kesehatan ibu dan proses persalinan, antara lain gangguan pre-eklampsia  dan diabetes gestasional.
Yang dapat dilakukan
Untuk kasus BB kurang dari 40 kilogram, perbaiki status gizi lewat konsultasi dengan ahli nutrisi. Untuk kasus obesitas, kendalikan pertambahan BB lewat pengaturan pola makan di bawah pengawasan ahli gizi dan lakukan aktivitas fisik dengan jenis dan kadar sesuai kondisi kehamilan.

Kelainan Jantung
Ketika hamil, volume darah meningkat 30% - 50% membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah agar mengalir keseluruh tubuh. Kondisi jantung yang sudah terganggu akan membahayakan kesehatan jantung dan ibu secara keseluruha. Ibu akan  sulit bernapas, pingsan, pembengkakan sendi, pertambahan bobot tubuh cepat, jantung berdebar lebih cepat, dan pusing.
Yang dapat dilakukan
- Pantau kehamilan oleh dokter kandungan dan dokter ahli jantung. Jika perlu, periksa jantung dengan alat pemantau jantung, echocardiogram dan electrocardiogram, pada setiap pemeriksaan rutin kehamilan.
- Konsumsi obat-obatan untuk mengatur debar jantung dalam dosis yang aman bagi janin.

Miona Uteri
Miom atau tumor dalam rahim adalah sel otot dinding rahim yang berubah menjadi tumor. Sebagian besar tidak berbahaya atau jarang berubah menjadi kanker. Keberadaannya dideteksi lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG). Miom tidak bergejala, tapi bila besar dapat menimbulkan nyeri di perut atau pinggul, perut terasa penuh, nyeri saat sanggama, gejala anemia karena banyak kehilangan darah sering berkemih karena miom menekan kandung kemih, sembelit dan tekanan pada panggul.
Yang bisa dilakukan
- Bila timbul gejala, dokter akan memberi obat analgesik untuk meredam nyeri dan Anda diminta istirahat.
- Periksa rutin ke dokter karena miom dapat membesar dan mengancam kehamilan selama trimester pertama lantaran ia mendorong embrio sehingga tidak menempel dengan baik di dinding rahim.
- Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sehingga letaknya sungsang atau melintang. Risiko plasenta previa (plasenta yang tumbuh di bagian bawah rahim) serta pendarahan persalinan  meningkat.

Hipertensi, Penyakit Metabolik, dan Kelainan Darah
Termasuk golongan penyakit metabolik adalah diabetes dan tirod. Penyakit yang Anda idap berpotensi mengganggu kesehatan kehamilan dan janin. Itu terjadi karena saat Anda menderita penyakit tertentu, fungsi organ, kerja organ atau metabolisme tubuh Anda tidak prima, sehingga berdampak pada suplai oksigen dan nutrisi ke janin. Selain itu, ada juga efek dari obat-obatan yang Anda konsumsi, terhadap janin. Hipertensi atau tekanan darah tinggi misalnya, selama hamil dapat memicu kondisi yang buruk pada kehamilan dan pertumbuhan janin seperti mencetus pre-eklampsia , abruptio palcenta (plasenta lepas dari dinding rahim sebelum persalinan), bayi prematur dan BBLR.
Yang bisa dilakukan
- Konsultasi dengan dokter kandungan yang juga ahli dalam menangani ibu hamil dengan penyakit yang Anda derita.
- Ikuti petunjuk dokter. Misalnya, untuk diabetes, cek kadar gula darah dengan teratur, lakukan diet dengan mengurangi konsumsi gula sederhana untuk mengontrol kadar gula darah, atur pola makan sesuai kebutuhan kalori (konsultasi ke ahli gizi) untuk mencegah hipoglikemia atau turunnya kadar gula darah secara drastis gara-gara salah diet. Bila perlu, injeksi insulin karena obat-obatan penekan gula darah yang merangsang produksi insulin tidak disarankan saat hamil.

Memiliki riwayat Perdarahan atau Keguguran
Riwayat perdarahan pada kehamilan, baik kehamilan sebelumnya atau saat ini harus diwaspadai, karena perdarahan bisa merupakan tanda awal keguguran atau indikasi kehamilan di luar kandungan. Prosentase keguguran cukup tinggi, 15-40% pada ibu hamil, 60-75% diantaranya sebelum usia kehamilan 120 minggu.
Yang bisa dilakukan
- Hindari aktivitas berat selama hamil, terutama mengangkat beban.
- Tambah jumlah istirahat.
- Teratur kontrol kehamilan ke dokter.
- Waspadai setiap keluarnya bercak darah dari vagina, apalagi disertai kram perut dan kontraksi.

Janin Kembar
Ini kehamilan istimewa sekaligus berisiko, di antaranya persalinan prematur karena salah satu atau kedua janin tidak tumbuh dan berkembang wajar, keguguran terutama pada trimester pertama, sebagian besar terjadi akibat kasus kromosom tidak normal, twin twin tranfusion syndrome, terjadi bila salah satu janin mengambil  suplai darah kembarannya sehingga menimbulkan komplikasi serius pada janin, pre-eklampsia, plasenta lepas dari dinding rahim sebelum persalinan, yang disebabkan tekanan darah tinggi akibat hamil lebih dari satu janin.
Yang bisa dilakukan
- Kehamilan dipantu seksama oleh dokter.
- Kontrol kenaikan berat badan selama hamil.

 



Artikel Rekomendasi