11 Alasan Berkunjung ke Klinik Laktasi Usai Persalinan

 

Foto: shutterstock


Menyusui seringkali luput dipersiapkan. Bunda dan Ayah umumnya akan disibukkan dengan persiapan persalinan, dan kurang berpikir tentang menyusui. Padahal menyusui itu lama, dua tahun! Tidak sedikit ibu yang mengalami masalah atau kesulitan di awal menyusui. Untuk itu, Bunda bisa langsung berkunjung ke klinik laktasi usai persalinan.
 
Klinik laktasi adalah sebuah tempat pelayanan medis dan konseling perihal laktasi. Tenaga ahli di sana akan  memberikan edukasi bagi ibu tentang segala seluk beluk menyusui. Berikut ini adalah alasan mengapa klinik laktasi perlu Anda kunjungi begitu buah hati lahir :

- Ibu Perlu Belajar Menyusui
Walaupun kelihatannya menyusui itu mudah, namun faktanya seringkali tidak seperti itu. Menyusui adalah suatu hal yang alamiah di mana tubuh ibu bisa mengeluarkan cairan yang menjadi sumber kehidupan bagi buah hati. Namun, menyusui ternyata juga butuh proses belajar. Ibu perlu belajar bagaimana memosisikan bayi saat menyusu.

Para dokter di klinik laktasi akan menjelaskan berbagai macam posisi menyusui, mulai dari posisi cradle hold yang sudah umum, posisi menyusui untuk ibu yang melahirkan dengan cara caesar, posisi menyusui bayi kembar, bahkan posisi menyusui yang nyaman untuk bayi dan balita sekaligus.

- Bayi Juga Perlu Belajar
Bayi baru lahir memang memiliki refleks isap yang memudahkan mereka untuk mencari sumber makanan. Namun, seringkali bayi baru lahir belum bisa menyusu secara sempurna. Bibir mereka bisa jadi tidak pada perlekatan yang tepat. Hal ini akan membuat mereka kesulitan mengisap dan sering membuat puting ibu lecet.

Nah, di klinik laktasi, ibu akan diajarkan untuk memperbaiki posisi perlekatan bayi. Ibu juga dilatih berkomunikasi dengan bayi untuk membiasakan bayinya melakukan perlekatan yang tepat.

- Memastikan Bayi Cukup ASI
Jika ibu menyusui langsung, sulit untuk mengetahui berapa banyak jumlah ASI yang diminum si kecil. Di klinik laktasi, ibu akan diajarkan untuk memastikan bahwa bayinya tidak hanya ngempeng, melainkan betul-betul minum dengan cara mendengarkannya menelan dan mengamati apakah tulang rahangnya benar-benar membuat gerakan mengisap.

Selain itu, mereka juga akan memberitahu ibu berapa kenaikan berat badan normal bayi dalam sebulan serta jumlah minimal buang air kecil dan besar bayi sebagai tanda bayi cukup ASI.

- Membaca Bahasa Bayi
Mereka juga akan mengajarkan ibu membaca isyarat kapan bayi merasa lapar dan ingin menyusu. Mereka juga akan memberitahu tanda bayi sudah kenyang.

- Mengatasi serta Mencegah Payudara Bengkak
Payudara bengkak adalah masalah yang umum terjadi pada ibu menyusui. Tenaga ahli di klinik laktasi akan memberikan edukasi dan pelatihan breast care untuk mencegah bengak pada payudara serta mengatasi payudara yang terlanjur membengkak.

- Manajemen ASI Perah
Di klinik laktasi, ibu akan belajar  cara memerah ASI dan cara menyimpan yang benar agar kualitas ASI tidak rusak.

- Mengajarkan Bayi Minum ASI dengan Medium Lain
Untuk ibu yang akan kembali bekerja,  bayi akan diberi ASI Perah. Untuk itu,  Anda bisa memelajari  cara memberikan ASI Perah untuk bayi dengan medium lain seperti cup feeder. Mereka juga akan mengajarkan cara menjaga higienitas peralatan-peralatan menyusui tersebut.

- Melepaskan Mulut Bayi dari Puting Ibu
Walaupun sudah kenyang, tak jarang bayi masih menempelkan mulutnya pada puting ibu atau disebut dengan ngempeng. Hal ini akan menyusahkan ibu jika ingin melakukan aktivitas lain. Untuk itu, di klinik laktasi, ibu akan belajar  cara melepaskan mulut bayi dari puting tanpa harus menariknya. Selain itu, cara ini juga bisa dimanfaatkan saat bayi mulai tumbuh gigi dan suka menggigit saat menyusu.

- Tindakan Medis
Beberapa bayi mungkin memiliki tongue tie, yakni tali lidah yang terlalu pendek antara gusi dengan langit-langit bibir serta antara lidah bawah dengan rongga mulut bagian dalam. Tongue tie dapat menyebabkan kesulitan bayi dalam melakukan perlekatan. Selain itu, juga berpotensi membuatnya cadel di kemudian hari.

Untuk itu, beberapa tenaga ahli akan mengambil tindakan medis berupa insisi, yakni operasi kecil untuk menyayat tali lidah agar lebih panjang. Setelahnya, ibu akan diajari untuk melakukan senam lidah dan mulut untuk menghindari tali lidah tersambung kembali.

- Mendapatkan Dukungan
Leigh Anne O’Connor, IBCLC, seorang konselor laktasi dari New York mengatakan bahwa selain memelajari anatomi dan fisiologi, seorang konsultan laktasi juga memahami psikologi ibu menyusui. Karenanya, Anda akan mendapatkan dukungan darinya, misalnya apabila ASI Anda belum juga keluar atau memberikan semangat agar tidak menyerah mengatasi masalah yang muncul pada payudara dan puting.

- Melibatkan Ayah
Konselor laktasi tidak hanya fokus pada Anda dan bayi, melainkan juga pada suami Anda. Mereka akan mengajarkan pada suami teknik gerakan pijat untuk merangsang hormon endorfin dalam rangka meningkatkan produksi ASI. Ayah juga akan diajarkan cara menyendawakan bayi setelah disusui oleh Ibu agar perutnya tidak kembung atau kolik.
 
 
Lela Latifa

 

 



Artikel Rekomendasi