Langkah-langkah Deteksi Dini Kanker Payudara Sebelum Usia 40 Tahun

 

Foto ilustrasi (Freepik)
Kanker payudara adalah penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi pada kaum perempuan di Indonesia. Mengutip katadata, angka kejadian kanker payudara menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Sedangkan angka rata-rata kematiannya yakni 17 orang per 100 ribu penduduk.

Sebab kanker payudara merupakan isu yang nyata bagi perempuan, Badan Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diperingati di negara-negara di seluruh dunia. Momen ini ditujukan untuk membantu meningkatkan perhatian dan dukungan bagi kaum perempuan agar sadar terhadap kanker payudara, deteksi dini, serta perawatan dan pengobatannya.

Ayahbunda pun tak ketinggalan untuk membahas tentang kanker payudara di bulan Oktober ini. Bersama dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Darrell Fernando, Sp.OG., Ayahbunda menggelar Instagram Live Kata Pakar bertajuk Kesehatan Payudara Usia 20, 30, 40 (Deteksi Dini Kanker Payudara).

dr. Darrel mengatakan bahwa sangat penting bagi perempuan untuk rutin memeriksa kondisi payudara setiap selesai haid. Seperti kita tahu, idealnya haid datang sebulan sekali. Artinya, semua perempuan dapat mengecek payudaranya secara berkala setiap bulan.

 


"Sekitar tiga sampai lima hari setelah haid. Jadi biasanya dikondisikan pada saat Bunda habis mandi, kita anggap di kamar mandi ada cerminnya. Nah, di situ Bunda melihat bagaimana kondisi payudaranya. Bunda tidak hanya berdiri pada kondisi biasa, tapi juga maju ke depan, mengangkat tangan, untuk melihat apakah payudaranya simetris atau tidak, ada yang tertarik atau tidak. Dan terakhir tentu saja diraba untuk memeriksa apakah ada benjolan, atau area yang mencurigakan misalnya nyeri, bengkak, atau lainnya," kata dr. Darrell.

Metode SADARI, menurut dr. Darrel, adalah pemeriksaan payudara yang utama pada perempuan sebelum usia 40 tahun. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi apabila ada kelainan pada payudara yang jika ditemukan kelainan itu, dapat segera dikonsultasikan ke dokter untuk memeroleh penanganan dengan segera. Deteksi dini sangat penting dalam kasus kanker payudara, sebab semakin cepat diketahui dan diobati, semakin besar pula peluang kesembuhan.

"Sayangnya di Indonesia, sering ditemukan kondisi kanker payudara yang sudah stadium lanjut. Kenapa? Karena banyak yang belum paham mengenai deteksi dini kanker payudara ini. Padahal kita pengin ketemu penyakit kanker payudara itu pas kondisinya masih kecil banget, misalnya berapa milimeter begitu. Tapi kalau sudah ada perubahan yang nyata pada payudara, misalnya sudah ada benjolan atau sudah ada koreng, itu artinya sudah stadium lanjut, dan itu memang akan lebih menyulitkan pengobatannya," kata dr. Darrell. 

Pada usia di atas 40 tahun, pemeriksaan payudara yang disarankan lebih dari SADARI. dr. Darrell menyebutkan mamografi. Mamografi yaitu tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan sinar-X atau rontgen dosis rendah.

"Pada usia yang lebih muda jarang dilakukan mamografi, karena di usia ini densitas atau kepadatan payudaranya masih padat. Sehingga agak sulit dilakukan mamografi, biasanya yang kelihatan itu putih semua," ujar dr. Darrell.

 
Foto ilustrasi (Freepik)


Tanda lain kanker payudara
dr. Darrell sudah menjelaskan metode SADARI yang bisa dilakukan sendiri di depan cermin setelah mandi. Bunda dapat meraba payudara sendiri dan mencoba untuk mendeteksi apakah ada keanehan pada payudara. Benjolan mungkin gejala yang biasanya banyak dicari saat pemeriksaan payudara sendiri. 

Namun dr. Darrell mengatakan bahwa ada juga gejala-gejala lain yang patut dicurigai sebagai kanker payudara. 

"Tidak hanya benjolan yang menjadi tanda awal kanker payudara. Bisa juga perubahan pada kulit yang lebih keras seperti kulit jeruk. Jadi ada titik-titiknya. Kemudian puting susunya tertarik ke dalam. Yang berikutnya adalah keluarnya cairan pada puting susu, tetapi tidak sedang dalam kondisi menyusui. Atau bisa juga malah keluarnya darah," kata dr. Darrell.

Metode SADANIS 
Mungkin beberapa perempuan ada yang masih ragu atau belum memahami bagaimana langkah-langkah dan pendeteksian dini pada kanker payudara dengan menggunakan metode SADARI, kini telah diperkenalkan metode SADANIS yaitu periksa payudara klinis. Dengan SADANIS, Bunda dapat memeroleh bantuan tenaga kesehatan terlatih untuk memeriksa payudara. Bila terdapat kelainan pada payudara, pasien akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. 

ALI

 



Artikel Rekomendasi