Manfaat Cokelat

 

Antidiare sampai antioksidan. Penasaran dengan manfaat cokelat? Yuk, simak satu per satu.
  • Menghentikan diare. Penelitian para ahli di Children’s Hospital & Research Center, Oakland, AS, dan Heinrich Heine University, Jerman, menemukan bahwa salah satu senyawa dalam biji cokelat, yakni flavonoid, dapat menghambat sejenis protein dalam usus yang mengatur pengeluaran cairan di usus halus.  
  • Mengobati batuk. Batuk-batuk makan cokelat? Ya, benar. Zat alkaloid Theobromin dalam cokelat dapat berfungsi meredakan batuk.
  • Mengurangi risiko stroke. Asam oleat dalam cokelat membantu menurunkan risiko peningkatan kolesterol di dalam darah. Hal ini akan   mencegah penyumbatan di pembuluh darah yang dapat menyebabkan stroke.
  • Mencegah tekanan darah tinggi. Senyawa flavanol dalam cokelat hitam bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Seperti yang dikatakan Dirk Taubert, MD, PhD, dari University of Cologne, Jerman.
  • Mencegah Pre-menstrual Syndrome (PMS). Kakao merupakan sumber magnesium (Mg) alami tertinggi. Dengan makan cokelat maka kadar hormon progesteron pada wanita akan meningkat. Hal ini mengurangi efek negatif PMS.
  • Menimbulkan rasa nyaman dan semangat, karena cokelat:
  • Bisa merangsang dihasilkannya hormon serotonin di otak yang membuat   seseorang merasa nyaman.
  • Mengandung senyawa theobromine yang dapat menstimulasi jaringan saraf dan jantung, sehingga kita terjaga dan bersemangat.
  • Mengandung senyawa phenylethylamine yang memicu otak  menghasilkan hormon dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta. Itulah mengapa cokelat sering diberikan sebagai hadiah tanda cinta.
  • Sumber vitamin dan mineral penting. Cokelat mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh, seperti vitamin A, B1, C, D, dan E. Selain itu, cokelat juga mengandung mineral yang penting untuk tubuh seperti zat besi yang membantu pendistribusian oksigen dari paru-paru ke otot.  
  • Sebagai antioksidan. Menurut Mauro Serafini, PhD dari Italy's National Institute for Food and Nutrition Research di Roma, Italia, dark chocolate tanpa campuran apa-apa bisa berperan sebagai antioksidan atau penghilang radikal bebas. Dengan makan cokelat yang mengandung senyawa fenol flavonoid, kita dapat mengantisipasi molekul perusak yang berimplikasi pada penyakit berat, seperti gangguan jantung dan kanker.

 



Artikel Rekomendasi