Mengajak Batita Naik Pesawat, Ini Persiapannya

 

Foto: shutterstock


Menolak mengenakan seatbelt, rewel minta turun, hingga BAB saat pesawat siap landing!

 

Bayi-bayi yang lahir di masa pandemi, sekarang sudah waktunya diajak bepergian. Menjenguk keluarga di luar kota, atau memang bunda dan ayah ingin liburan mengajak anak. 

 

Romantis membayangkan senangnya mengajak anak naik pesawat. Bunda yang baru pertama kali mengajak anak batitanya naik pesawat, sebaiknya Anda realistis. Tip pertama, jangan pernah hanya pergi berdua saja, apalagi bila perjalanan udara memakan waktu lama. Anda akan kesulitan menitipkan anak saat Anda perlu ke toilet selama di bandara. 

 

Perencanaan

Menyusun rencana sebelum berangkat ke bandara kurang bergejolak. Buatlah rencana secara berurutan.

1. Penerbangan. Pilih maskapai yang ramah anak; menyediakan keperluan anak seperti toiletries, seatbelt dan tempat tidur bayi. Pastikan jarak yang akan Anda  tempuh akan berapa kali transit. Bepergian ke luar negeri bersama anak kecil bisa sangat menantang karena perbedaan waktu. Anda tidak dapat berharap anak akan tidur tepat waktu atau makan di waktu yang biasa. Lingkungan baru dan ketinggian bisa mengurangi selera makan.


2. Cek batas berat barang yang akan Anda bawa. Berapa banyak koper yang akan Anda bawa dan berapa berat maksimal. Akan membuat Anda stress bila Anda harus membongkar bawaan Anda dan memindahkan barang bawaan Anda, apalagi harus membuangnya sebagian. Barang jinjing harus memenuhi peraturan penerbangan, dapat diletakkan di kompartemen atau di bawah kaki.  

 

Apa yang akan Anda bawa di tas jinjing Anda berkaitan dengan kebutuhan anak; baju ganti, toiletries, diaper, plastik sampah, dan lain-lain. Anda harus membawa barang kebutuhan anak sesimpel mungkin dan pasti berguna. Bayangkan bila Anda membawa terlalu banyak barang di tas jinjing, sementara anak Anda mengamuk. 

 

Penuhi baterai ponsel Anda bila Anda akan menggunakan boarding pass elektronik. Tujuan Anda adalah membuat proses perjalanan dari rumah ke bandara semulus mungkin. 

 


3. Yang penting dibawa di tas jinjing

- Diaper

- Camilan anak dan susu

- Selimut atau boneka 

- Baju ganti

- Mainan

- Cangkir minumnya

 

4. Menyimpan makanan dan minuman. Anak lapar dan haus atau mengantuk akan rewel. Pastikan Anda menyimpannya di tas jinjing yang tidak harus diletakkan di kompartemen atas. Minuman atau cairan tidak boleh melebihi 100 ml. Tapi minuman anak seperti susu, akan mendapat perkecualian. 

 

5. Stroller atau carseat. Apakah Anda akan membawa atau tidak, itu terserah Anda. Carseat akan membuat anak Anda nyaman tidur. Tapi bila maskapai menyediakan, Anda dapat menggunakannya dengan menyemprotnya dengan disinfektan sebelum digunakan. Tapi ada orang tua yang merasa lebih aman memangku anak dengan seatbelt tambahan. 

 

6. Buat anak selalu terhibur selama  penerbangan. Anak usia 2 tahun yang baru pertama kali bepergian dengan kendaraan umum seperti pesawat bisa rewel sejak awal. Menolak menggunakan seatbelt, telinga sakit saat pesawat take off,  ingin segera keluar dari pesawat karena banyaknya orang asing, bisa membuat anak rewel dan mengamuk. Alihkan perhatian anak ketika Anda melihat gelagat dia mulai marah. 

 

Hal tak terduga bisa saja terjadi. Sesaat sebelum landing, anak Anda buang air besar. Padahal perintah mengenakan sabuk pengaman dan menegakkan sandaran tempat duduk sudah diperdengarkan. Aroma BAB menyebar ke kabin, apa yang akan Anda lakukan? Yang pasti bunda dan ayah harus tetap tenang. (IR)


 



Artikel Rekomendasi