Super Food Lokal Murah, Mudah Didapat

 


Butternut pumpkin dan Kabocha
Kabocha – labu cantik asal Jepang  disukai karena teksturnya yang lembut. Mengandung vitamin B, C, dan potassium.
 
Dalam 100 gram kabocha mengandung 11 mg vitamin C. Di Australia, saudara kabocha bernama butternut pumpkin. Rasanya manis, kandungan gizinya pun mirip dengan kabocha dan labu parang.  
 
Ganti dengan labu parang (curcubitaceae). Mengandung vitamin C, B1, betakaroten, kalsium, fosfor, kalium dan natrium. Dari segi rasa, labu parang rasanya manis, seperti butternut pumpkin. Dari segi harga, labu parang lebih murah.
 
Meski butternut pumpkin sudah dapat dibudidayakan di Indonesia, namun dari segi harga jauh lebih mahal dibanding labu parang. Untuk MPASI labu parang dapat diolah menjadi pure, dan puding sebagai camilan sehat untuk balita.
 

Ikan Salmon (salmonidae sp)
Berasal dari perairan tawar, ikan ini mengembara hingga lautan Pasifik dan Atlantik. Kembali ke sungai untuk bertelur, ikan ini mengandung kalium, selenium, dan vitamin B12 serta asam lemak omega 3. Ikan salmon yang dibudidayakan mengandung polychlorinated biphenyls (PCBs) yang terlalu tinggi. Berdasarkan penelitian, zat ini dicurigai bersifat karsinogen yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker. Dalam setiap 100 gram ikan salmon mengandung energi 142 kkal, protein 19,84, lemak tak jenuh 6,343 gr, zat besi 0,80 gr, dan kalsium 12 gr.
 
Ganti dengan ikan Kembung (scrombidae, genus rastrelliger). Jika ikan salmon biasanya dikaitkan sebagai ikan yang kaya omega 3, ternyata omega 3 yang dimiliki ikan kembung ini lebih tinggi. Dalam setiap 100 gr ikan kembung mengandung energi 162 kkal, protein 19,32gr, lemak tak jenuh 2,343 gr, zat besi 1 mg, dan kalsium 20 mg.  Omega 3 yang terdapat pada ikan kembung tiga kali lebih besar daripada ikan salmon.
 
 
Berries
Mengandung vitamin A dan C, serta antioksidan yang tinggi. Buah-buahan ini ampuh mengobati infeksi saluran kemih.
 
Ganti dengan Murbei (mulberry) yang tumbuh di Indonesia. Buah ini mengandung vitamin A dan E, bermanfaat untuk memperkuat ginjal, meningkatkan sirkulasi darah, mengatasi insomnia (sulit tidur), batuk berdahak, sembelit, sakit tenggorokan, sakit otot dan kurang darah.
 
Buah murbei, juga dapat diolah menjadi minuman segar atau jus serta dapat dikomsumsi langsung sebagaimana lazimnya buah-buahan lain. Buah yang masih muda berwarna merah terang dan rasanya asam. Buah yang sudah tua berwarna ungu kehitaman dengan rasa manis yang sangat disukai anak-anak.
 
Aubergine Black Beauty dan Nasubi (solanum melongena)
Kedua terong ini berasal dari Jepang. Aubergine Black Beauty berwarna hitam pekat, sementara Nasubi berwarna ungu kehitaman.
 
Terong hitam mengandung vitamin A, C, E, dan K, serta mineral kalsium dan potassium. Nasubi memiliki kandungan serat yang tinggi dan vitamin B. Terong ini bisa dimakan mentah sebagai campuran salad. Hanya bisa dibeli di supermarket.
 

Ganti dengan terong (solanum melongena) lokal. Di Indonesia ada terong  dengan bermacam spesies. Terong jari berwarna hijau, terong bulat, leunca, terong ungu, terong putih, dan terong hijau. Terong ungu memiliki antioksidan yang tinggi olehkarena warnanya.
 
Tekstur terong yang sangat lembut, sebenarnya mengandung tinggi serat, baik untuk pencernaan. Mengandung vitamin K, untuk menjaga kesehatan jantung, dan potassium yang menutrisi otak.
 
Terong mengandung racun solanin yang dapat menimbulkan reaksi alergi apabila dimakan mentah.  Setelah dipotong-potong, taburkan garam pada terong. Cuci, lalu dikukus agar ketika digoreng sebagai tempura, terong tidak menyerap banyak minyak. Mengolah terong juga bisa dengan cara dipanggang, atau sebagai campuran pada sayur asem.    
 
 
Kelor (Moringa Oleifera)
Dunia tak selebar daun kelor. Betul, dunia ini tidak semungil daun kelor. Daun kelor berbentuk lonjong kecil-kecil, bersusun majemuk. Masyarakat Indonesia pada umumnya percaya, daun ini ampuh untuk mengusir setan. Padahal manfaatnya lebih dari itu.
 
Untuk balita usia 1-3 tahun, 100 gram sayur kelor dapat memenuhi kebutuhan kalsium harian, 75% zat besi, dan setengah kebutuhan protein. Mengandung kalium, vitamin B, tembaga dan asam amino. 20 gram sayur kelor dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dan C pada batita.
 
Untuk orang dewasa yang menderita anemia, daun kelor menyediakan zat besi yang cukup untuk menambah darah. Daun kelor dapat diolah menjadi sayur bening. Bubuk daun kelor memiliki tekstur dan rasa seperti matcha, cocok untuk dicampur yoghurt. 
 
Immanuella Rachmani

 

 



Artikel Rekomendasi