Waspada Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD)

 




 
Foto: shutterstock





Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk (Kemenkes.go.id)

DBD merupakan salah satu penyakit infeksi di samping penyakit infeksi lain seperti cacar monyet, SARS Cov, flu Singapura, kawasaki. 

Gejalanya: Sesuai namanya, yakni dengue atau penyakit yang datangnya mendadak dan cepat menular, penyakit ini ditandai dengan: 

- Demam mendadak tinggi (38-40 ºC) selama 2 - 7 hari hari berturut-turut, lesu.
- Kadang-kadang mimisan.
- Muntah darah atau BAB berdarah.
- Tes torniquet positif (tes untuk menentukan kecenderungan perdarahan)
- Kadang-kadang nyeri ulu hati karena terjadi perdarahan di lambung. 
- Bila sudah parah penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin.

Bila terjadi kebocoran pembuluh darah, maka penyakitnya disebut demam berdarah dengue (DBD). Pada anak di atas lima tahun dan orang dewasa biasanya disertai sakit kepala berat, nyeri sendi, nyeri otot dan ruam, serta sakit perut (mual, muntah dan –meski jarang– terjadi diare).
 
Waspada! Pada penderita DBD di hari ke-4 atau ke-5 dapat terjadi syok (napas terengah-engah, detak jantung cepat tapi lemah, kulit dingin dan kebiruan, serta perubahan mental seperti tampak linglung) yang bisa berakhir dengan kematian apabila kebutuhan cairan tubuh tidak dipenuhi dengan baik.
 
Tindakan: Jangan lengah mengira anak sembuh karena demamnya turun setelah mendadak demam tinggi. Segera bawa anak ke dokter dan minta dilakukan tes untuk membuktikan apakah ia menderita demam berdarah atau tidak.

Direvisi 27/05/22
Baca juga:

 

 



Artikel Rekomendasi