15 Tip Survive Ibu Bekerja Setelah Cuti Melahirkan

 


Foto: Pixabay

 

Kembali bekerja setelah cuti melahirkan dapat membuat para ibu baru merasakan beragam emosi sekaligus, mulai dari rasa bersalah, lega, gelisah, dan paling membuat sedih adalah harus berpisah dari bayi Anda. Namun, Bunda tak sendirian karena hampir semua ibu baru yang kembali bekerja di kantor terpaksa meninggalkan bayinya sebelum berusia satu tahun—beberapa bahkan saat si kecil baru berusia antara 3-6 bulan.
 

"Butuh sekitar tiga bulan untuk kembali beradaptasi di kantor, jadi tidak perlu menekan diri sendiri pada hari pertama Anda bekerja kembali," kata Jessica Chivers, penulis Mothers Work! dilansir dari laman Lovingandliving.co.za.
 

Teleponlah teman atau pasangan, jika Anda merasa perlu untuk membicarakan tentang perasaan negatif yang muncul saat bekerja di kantor. Ingat, Anda melakukan yang terbaik untuk diri sendiri dan keluarga. Yap, Bunda tengah membantu memberi si kecil kehidupan terbaik yang bisa dimilikinya. Pikirkan contoh yang dapat diberikan kepada anak nantinya dengan menjadi perempuan mandiri secara finansial yang memiliki karier dan aspirasi.
 

Jika masih galau, lakukan 15 ‘strategi bertahan hidup’ berikut ini untuk membantu Anda melewati beberapa hari maupun minggu pertama sebagai ibu bekerja yang kembali ke kantor:

1. Menurut Suzanne Riss dan Teresa Palagano, penulis dari Working Mom Survival Guide, lupakan pembicaraan mengenai kegelisahan atau perpisahan bayi dengan wajah merah berkaca-kaca dan lengan yang terentang ingin memeluk ibunya. Belum tentu hal ini akan Anda alami. Jika melihat bahwa bayi Anda tenang dan bahagia, maka emosi Anda pun ikut tenang.

2. Perasaan bersalah merupakan hal alami pada semua ibu baru. Hampir dua pertiga dari semua ibu yang bekerja mengalami rasa bersalah karena jauh dari anak mereka. Dan, rasa bersalah ini bisa ada di berbagai tingkatan, mulai dari tidak dapat hadir secara fisik, tidak sempat membuatkan makanan bayi organik, hingga lebih menikmati kembali bekerja di kator. Ketika di rumah, Anda mungkin berpikir tentang pekerjaan, sebaliknya ketika di tempat kerja, Anda malah memikirkan kondisi rumah. Ingatlah bahwa emosi ini sering kali menguras energi Anda. Maafkan diri sendiri dan rangkul rasa bersalah dengan bekerja sebaik-baiknya.

3. Jika orang lain membuat Anda merasa bersalah, jangan biarkan dan belalah diri sendiri. Anda melakukan yang terbaik bagi Anda dan bayi Anda.

4. Kemasi tas kerja dan bayi Anda di malam sebelumnya sehingga Anda tidak perlu stres mencari barang tertentu di pagi hari.

Kenyamanan si kecil
5. "Ingatlah bahwa bayi biasanya tidak mengalami kesulitan ketika tinggal bersama di tempat penitipan anak sepanjang hari selama mereka diberi makan, diasuh, dan diperlakukan dengan cinta. Bukan berarti bahwa Anda ‘digantikan, tetapi lihatlah dari sisi ada lebih banyak orang dalam kehidupan si kecil yang mencintai dan merawatnya," tambah Riss dan Palagano.

6. Pastikan Anda senang dengan ‘tempat penitipan anak yang dipilih, baik itu anggota keluarga, pengasuh di rumah, atau sekolah penitipan anak. Ketenangan pikiran Anda bergantung pada tingkat kenyamanan Anda terhadap pilihan pengasuhan anak. Percayai insting Anda, jika merasa tidak nyaman, maka segera temukan seseorang atau fasilitas yang dapat Anda percayai.

7. Jelaskan kepada penyedia penitipan anak apa saja kondisi yang harus dilaporkan kepada, misalnya jika bayi Anda menangis tidak terkendali atau terluka. Atur 1-2 kali sehari agar Anda dapat meminta pembaruan info untuk mengecek keadaan si kecil, tetapi tidak perlu menelepon setiap jam!

8. Ingat bahwa prioritas utama penyedia penitipan anak Anda adalah anak Anda. Minta penyedia penitipan anak Anda untuk mencatat perubahan penggantian popok, menyusui, dan tidur siang. Dengan begitu semua pihak bisa mengetahui jadwal si kecil dengan baik.

Beradaptasi di kantor
9. Sebelum kembali bekerja, cobalah minum kopi bersama rekan kerja atau mengobrol dengan manajer Anda sehingga update dengan sikon terbaru di kantor.

10. Sedikit lipstik atau baju baru akan membantu Anda merasa lebih percaya diri pada hari pertama kembali bekerja. Chivers menjelaskan bahwa orang-orang merespons isyarat visual, jadi selalu bagus untuk terlihat rapi di hari pertama. Tidak harus sesuatu yang heboh atau mahal, terpenting membantu menciptakan perbedaan dalam pikiran Anda antara kehidupan di rumah dan di tempat kerja.

11. Simpan foto bayi Anda di meja, di ponsel, dan di komputer. Perbarui ini secara teratur.

12. Saat istirahat makan siang, berjalan-jalan atau mengobrollah dengan seorang kolega. Selain baik untuk menenangkan diri, Anda mungkin menemukan keseimbangan setelah lama tidak terhubung dengan pola pikir pekerjaan. Bahkan, Anda mungkin menemukan diri lebih produktif jika melakukannya.

13. Lihat apakah Anda dapat mulai bekerja dengan porsi lebih sedikit atau memiliki waktu fleksibel di minggu pertama yang dapat membuat diri Anda tenang. Dengan begitu Anda dapat membantu si kecil untuk beradaptasi di lingkungan barunya juga.

14. Jika Anda perlu mengekspresikan rasa kangen, luangkan semua waktu yang Anda butuhkan. Sebagian besar manajer akan memahami kebutuhan ini.

15. Chivers mengatakan bahwa Anda mungkin merasa kewalahan, atau mempertanyakan apakah Anda membuat keputusan yang tepat untuk kembali bekerja. Momen ini benar-benar wajar dan dapat dipahami. "Keluarlah, ambil napas dalam-dalam dan akui bahwa Anda agak berlebihan menyikapinya. Identifikasi perasaan itu dan ingatkan diri Anda bahwa bayi Anda baik-baik saja dan hanya tinggal beberapa jam lagi sebelum kembali ke pelukannya. Ini memberi Anda perspektif tersendiri."


PRIMA SOERATNO


Baca juga:
3 Trik Agar Lebih Semangat Memompa ASI di Kantor
8 Rahasia Sukses Ibu Bekerja dari Rumah

 

 



Artikel Rekomendasi