Berdagang Menyelamatkan Keuangan Keluarga, Ini 3 Tip Untuk Memulainya

 


Keuangan keluarga tak kunjung stabil, sementara badai krisis ekonomi masih belum menunjukkan titik terang. Bagi Ayah dan Bunda yang sama-sama bekerja, gaji bulanan mungkin masih bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lain cerita bila keluarga Anda hanya memiliki pemasukan tunggal, baik Bunda ataupun Ayah harus memikirkan cara lain guna menyelamatkan keuangan keluarga.
 
Dalam kondisi terpuruk seperti ini, tak sedikit orang mengambil solusi pintas dengan berhutang ataupun menjual barang-barang yang ada. Padahal, banyak hal lain yang bisa diupayakan bersama seperti, mulai berdagang.
 
Kenapa harus berdagang?
Perencana keuangan Ligwina Hananto, menjelaskan bahwa berhutang tidaklah memberi jalan keluar, melainkan hanya menunda masalah saja. Jika Bunda ingin menyelamatkan keuangan keluarga, sebenarnya ada cara yang lebih cepat namun tidak mudah yaitu, dengan berdagang.
 
Managing Partner Inventure, Yuswohady dalam Inventure Knowledge memaparkan ada 4 perubahan utama customer behavior yang terjadi selama pandemi yaitu, di rumah aja, prioritas yang berubah, go digital dan empathyc society.
 
Menilik dari 4 perubahan kecendrungan konsumen ini, banyak hal yang bisa Bunda pelajari sebelum memulai usaha. Tak perlu terlalu banyak ide, cukup tentukan satu ide yang menarik dan dibutuhkan banyak orang, Anda juga bisa memodifikasi ide usaha yang sudah ada kemudian kembangkan gagasan tersebut secara profesional.
 
“Bisnis itu apa yang kita lihat sebagai masalah lalu sediakan solusinya. Anda suka apa, Anda liat orang lain juga suka mulai tawarkan,” ujar Wina.
 
Menurut Wina, ada 3 tip untuk memulai usaha kecil.
Pertama, tanggap opportunity. Berdagang tidak membutuhkan pertimbangan yang terlalu jauh. Jika Anda gemar memasak dan orang lain sering memuji masakan Anda, disitulah peluang bisnis bisa terbuka. Bukan hanya masakan, kerajinan tangan lain juga bisa menjadi ide berdagang, misal handmade soap, menjual sandal rumah, atau Bunda juga bisa mencoba menjadi reseller.
 
Kedua, berani mencoba. Salah satu kendala seseorang untuk memulai usaha adalah kurangnya kepercayaan diri dan diliputi rasa ragu tidak akan laku. Apalagi jika Bunda melihat bisnis orang lain sudah lebih maju. Singkirkan rasa minder Anda, cobalah untuk menekuni suatu keterampilan yang bisa dijadikan peluang usaha, kemudian mulai tawarkan pada kerabat terdekat Anda. Berani dikritik merupakan mental wirausaha yang harus Anda Miliki.
 
Ketiga, jangan gengsi, berani ditolak. Saat memulai usaha tentunya Anda akan mendapat banyak penolakan. Memang sedih rasanya, tetapi jangan terpuruk terlalu lama. Anda harus memahami bahwa tiap individu memiliki ketertarikan dan selera yang berbeda-beda. Terus meningkatkan kualitas dagangan Anda adalah salah satu kunci untuk memikat para pembeli.

Baca juga:

Solusi masalah keuangan di masa pandemi: hindari utang, mulai berdagang
Di rumah saja, kok pengeluaran malah bertambah?
Jika suami menyembunyikan gajinya


Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi