Kekuatan Pikiran Menjadi Seorang Ibu

 

Mengandung selama 9 bulan, melalui saat melahirkan bayi, hingga membesarkan anak memang dibutuhkan kekuatan pikiran dan mental seorang ibu. Perubahan positif apa yang diperoleh seorang ibu?

Perubahan nyata yang terjadi pada seorang ibu akibat meningkatnya kekuatan pikiran dan mentalnya antara lain:
  • Emosi, lebih fleksibel. Selama mejalani kehamilan, seorang ibu tidak dapat mengendalikan tubuhnya. Ia tidak dapat memilih untuk tidak mual dan pusing, bila hal itu memang harus dialaminya. Ia juga tidak dapat memilih untuk tetap selangsing sebelum hamil. Banyak kondisi yang membuat seorang ibu mengolah emosinya untuk lebih toleran terhadap berbagai situasi yang tidak sesuai dengan standar yang diinginkan.  Artinya, si ibu punya kemampuan yang lebih besar untuk melepaskan tali kekang kendali dan beradaptasi dengan tantangan dan perubahan tanpa kehilangan kendali itu.
  • Rasa percaya diri lebih tinggi. Tak ada yang lebih hebat dari proses melahirkan. Melewati masa kontraksi dan merasakan rasa sakit yang luar biasa saat melahirkan, meningkatkan rasa percaya diri. Seseorang yang pernah melalui masa ini merasa diri sebagai orang yang selamat menghadapi 'bahaya'. Selain itu, duapuluh empat jam sehari dan tujuh hari seminggu, seorang ibu merawat seorang bayi agar bertahan hidup. Kemampuan untuk mempertahankan hidup seseorang juga akan meningkatkan rasa percaya diri sang ibu.
  • Lebih kuat secara fisik. Pernahkan Anda bayangkan bahwa perempuan yang  sedang hamil menopang berat tubuhnya sendiri ditambah sekitar sepuluh sampai duapuluh kilogram? Dan itu terjadi selama  sekitar sembilan bulan. Kondisi ini membantu memperkuat sang ibu untuk mendorong janin keluar saat melahirkan. Juga setelah melahirkan, besarnya lengan sang ibu dibutuhkan untuk menggendong bayinya yang terus menerus tumbuh.
  • Menambah keberanian. Pendapat lama menyebut bahwa seorang ibu hidup semata untuk anaknya, mengorbankan mimpi dan harapan-harapannya. Tetapi dengan peran keibuannya, dorongan untuk membentuk kehidupan menjadi apa yang diinginkan, dilakukannya. Ingin menjadi lebih berani, merupakan salah satunya. “Semula saya adalah orang yang penakut. Takut penyakit, takut kecelakaan, takut keramaian. Tapi dengan dua anak, tak mungkin saya terus menerus jadi penakut. Saya harus menjadi pelindung mereka, dan saya tak ingin dunia mereka tersaring melalui ketakutan saya,” demikian Lori Tharps, seorang penulis dari Milwaukee.
  • Lebih terampil berkomunikasi. Seorang ibu menjadi komunikator yang lebih empatik dan peka. Dalam berkomunikasi, seorang ibu lebih mudah mengenali kehidupan pribadi lawan bicaranya.
Beruntunglah, bila Anda adalah seorang ibu yang pernah mengandung dan melahirkan anak-anak. Sebab Anda punya kekuatan, dan Anda adalah kekuatan itu sendiri yang akan menjadi sumber kekuatan bagi anak-anak Anda.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Intuisi Ibu: Natural atau Bisa Diasah?

Calon ibu terkadang dihinggapi rasa ketakutan akan kemampuan dirinya sendiri dalam merawat anak. Beberapa ibu pun meragukan dirinya memiliki intuisi. Benarkah intuisi terjadi alami atau harus diasah?... read more