10 Tip Mengasuh Alfa Preteen

 



Pertumbuhan si kecil yang sangat cepat terkadang membuat orangtua ingin sedikit memperlambat pertumbuhannya dan mengulang masa – masa saat ia masih menjadi bayi yang lucu dan menggemaskan. Tak terasa si kecil sudah memasuki usia praremaja atau preteen yaitu sekitar 9 – 12 tahun, dan mulai menunjukkan perubahan baik secara fisik, kognitif, emosional maupun sosial yang cenderung menjadi lebih tertutup pada orangtuanya.

Walaupun pada usia preteen anak mulai terlihat lebih mandiri, sesungguhnya pada usia inilah anak masih sangat membutuhkan bimbingan orangtua. Menghadapi anak dalam usia preteen memang tidak mudah. Pada usia ini anak akan mulai berdebat apabila ia merasa tidak setuju dengan keputusan orangtuanya dan penasaran untuk mencari tahu hal – hal baru dalam hidupnya.

Sejak lahir, anak generasi alfa telah terbiasa hidup di dunia dengan perkembangan teknologi yang pesat, dimana informasi yang positif dan negatif dapat dengan mudah ia temukan. Maka sebagai orangtua ini merupakan tantangan untuk Anda agar mereka dapat tumbuh dan melewati usia praremaja dan menjadi generasi yang pintar dan berwawasan luas.

Hubungan keluarga yang baik merupakan fondasi penting dalam mempersiapkan anak menuju masa remaja. Sukses lewati tantangan dalam menghadapi anak pada usia preteen, berikut 10 tip dalam mengasuh anak Alfa preteen.


Jangan Baper ya Bun
Pada usia praremaja, sangat wajar apabila anak Anda mulai bergantung dengan teman daripada orangtua. Apabila sikap anak Anda mulai cuek dan menolak untuk Anda bantu, jangan baper ya Bun. Seorang ahi psikologi dari Harvard, Catherine Steiner-Adair mengatakan bahwa pada fase ini anak akan mulai memiliki rahasia. Sebagai orangtua sebaiknya Anda tidak memaksa ataupun mendesak anak, tentu saja dengan toleransi tertentu yang bisa dimaklumi.

Quality Time Adalah Kuncinya. Mengajak anak preteen untuk berdiskusi secara terbuka memang cukup sulit, tetapi Laura Kirmayer, seorang psikolog klinis, mengatakan Quality Time adalah kunci dalam mengasuh anak usia preteen dan menyarankan orangtua untuk menyisihkan waktu khusus untuk berbicara dengan anak. Luangkan waktu 1 – 2 kali seminggu hanya berdua untuk membangun kedekatan guna mendalami dunianya. Selain mempererat hubungan dengan anak Anda, Quality Time juga mengajarkannya keahlian interpersonal yang penting untuk masa depannya.

Coba Pendekatan Tidak Langsung
Saat anak Anda baru memasuki sekolah dasar, mungkin Anda akan bertanya seputar bagaimana harinya disekolah ataupun apakah ada kesulitan dengan pelajarannya. Cara seperti ini tidak akan berhasil pada anak usia preteen! Daripada membombardir Anak Anda dengan pertanyaan yang enggan ia jawab, cobalah melakukan pendekatan tidak langsung dengan menjadi pendengar yang baik, simpan semua pertanyaan Anda dan dengarkan cerita Anak Anda tanpa menginterupsinya. Walaupun awalnya ia akan enggan bercerita kepada Anda, tetapi metode pendekatan tidak langsung ini merupakan salah satu cara Anda menyampaikan bahwa Anda selalu ada untuknya saat ia membutuhkan Anda.

Jangan Terlalu Menghakimi
Mudah menghakimi atau mengeritik anak lain di social media ataupun secara langsung hanya membuat anak Anda menjauh. Dr. Steiner – Adair mengatakan bahwa anak usia preteen akan sangat memerhatikan pandangan atau kritikan Anda kepada anak lain, terhadap anak yang suka berulah, cara berpakaian atau berbicara anak lain dan sebagainya. Lagi – lagi Bunda harus menyimpan kritikan dan komen Anda yaa… usahakan untuk tidak mengutarakannya didepan anak Anda.

Nak, Nonton Bareng Yuk!
Anak alfa yang identik dengan teknologi membutuhkan banyak bimbingan mengenai apa yang mereka konsumsi dari sosial media ataupun film dan acara televisi yang mereka tonton. Quality time bersama anak juga bisa berupa nonton bersama anak, mendiskusikan dan memberikan pengertian mengenai apa yang ia tonton dalam situai yang santai dan menyelipkan pelajaran mengenai batasan – batasan tertentu dalam menggunakan teknologi internet.

Sex and drugs Education Penting Untuk Dijelaskan
Berawal dari coba – coba, obat – obatan terlarang, alkohol dan seks bebas bisa menjerumuskan anak pada usia preteen. Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk menjelaskan pada anak  preteen mengenai hal yang tabu seperti, seks, merokok, obat – obatan terlarang dan alkohol. Jadilah gudang informasi yang terbaik bagi anak Anda dalam suasana yang santai dengan menghadirkan media seperti buku bacaan dengan topik tersebut dan membahasnya bersama – sama.

Jangan Lebay, Bun.
Saat memasuki usia preteen akan ada drama dimana anak Anda memiliki konflik dengan teman sekolahnya misalnya, ia tidak diundang ke pesta ulang tahun temannya atau salah satu temannya tidak mau bermain dengannya. Sebagai orangtua pasti Anda akan sedih dan gatal ingin ikut campur dalam konflik yang tengan dihadapi anak Anda, tetapi akan lebih baik jika Anda tidak mengambil tindakan yang berlebihan. Alihkan perhatiannya agar ia merasa lebih tenang dan jauhkan ia dari hal yang dapat menyulut emosi atau kesedihannya.

Cuek Berujung Celaka. Penting untuk Anda mengerti bahwa sukses dalam mengasuh anak pada usia preteen berarti Anda harus menjadi orangtua yang seimbang, tidak terlalu berlebihan tetapi tidak terlalu cuek. Anda harus lebih peka dengan prilaku Anda dan orang – orang disekitar anak Anda, karena dalam usia ini ia rentan meniru hal – hal yang secara tidak langsung dicontohkan didepannya.

Percaya Diri Lewat Olahraga
Rasa percaya diri anak perempuan biasanya  mulai berkembang saat ia berusia 9 tahun dan terus menurun pada tahun – tahun berikutnya. Akan tetapi riset menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi media untuk mengembangkan rasa percaya diri anak Anda, disamping itu olahraga dapat meningkatkan kemampuan akademis dan kesehatan tubuh.

Menciptakan Anak yang Penyayang
Apabila penting untuk anak perempuan memupuk rasa percaya dirinya sejak dini. Maka penting bagi orangtua untuk menumbuhkan rasa emosional dan sensitif pada anak laki – laki sejak usia preteen. Anda harus lebih terbuka untuk mendiskusikan mengenai cinta, persahabatan, dan hubungan antar manusia dengan anak laki – laki Anda.

Menemukan keseimbangan dalam mengasuh anak usia preteen mungkin agak sulit tetapi bukan berarti tidak bisa Anda lakukan. Menjaga komunikasi yang terbuka dengan anak Anda merupakan kunci dalam mengasuh anak dalam usia praremaja ini. Anda juga harus membangun rasa percaya kepada anak  dan selalu meluangkan waktu untuknya sehingga ia mengerti bahwa Anda akan selalu ada untuknya.


Baca juga:
Generasi alfa vs gadget
Mengasuh generasi alpha
Ayah bunda, jangan lupa bahagia saat mengasuh anak!


Debbyani Nurinda

 

 



Artikel Rekomendasi