7 Tip Sehat Dunia Digital Anak

 

 
Foto: dok. Freepik

Dunia digital selalu berkembang seiring perjalanan waktu. Mau tak mau, para orang tua harus mengikuti perkembangan dunia digital. 
Berikut rekomendasi Meta - perusahaan teknologi pengembang platform media sosial seperti: Facebook, Instagram, Threads dan WhatsApp - untuk orang tua agar kehidupan digital anak remaja tetap sehat.
 

1.     Bicarakan dengan anak soal pengalaman online secara rutin


Lakukan percakapan rutin dengan anak soal bagaimana mereka menggunakan teknologi online, tanpa terdengar seperti ceramah atau mencurigai. Selain itu, dengarkan juga pendapat mereka tentang hal-hal terkait dunia digital. Usahakan percakapan tersebut berlangsung singkat, santai, memenuhi aspek komunikasi, dan berlangsung teratur.

Berikut beberapa hal yang bisa Anda tanyakan pada anak soal kehidupan digitalnya, 
  • Minat, aktivitas, serta aplikasi yang sedang mereka sukai.
  • Bagaimana komunikasi anak dengan teman-teman dan warga digital lainnya.
  • Apa yang dibutuhkan dan bagaimana orang tua dapat mendukung minat mereka di dunia digital.
 

2.   Bicarakan soal fitur pengawasan dan kontrol orang tua  

Pertimbangkan untuk mengatur alat pengawasan pada perangkat anak, namun jangan lakukan secara sembunyi-sembunyi. Ini akan menjadi kesempatan baik untuk transparan menjelaskan alasan melakukannya dan menetapkan aturan pengawasan bersama-sama.

Di samping pengunaan fitur pengawasan orang tua, ajarkan anak berpikir kritis dan tingkatkan kemampuan literasi media yang dibutuhkan agar tetap memiliki pengalaman positif secara online maupun offline.

Pelajari lebih lanjut tentang berbagai alat dan aplikasi untuk mendukung kebutuhan Anda sebagai orang tua:
  • Family Center: Alat Pengawasan di Instagram
  • Family Center: Alat Pengawasan di Meta Quest
  • Family Center: Alat Pengawasan di Horizon Worlds 
  • Family Center: Alat Pengawasan di Messenger
  • Panduan Orang Tua Terhadap Teknologi
  • Panduan Orang Tua Terhadap Kontrol  Orang Tua

3.  Bicarakan keamanan online dan kapan harus meminta bantuan  

Saat berbicara dengan anak soal kehidupan digital, tanyakan juga apa yang disukai dan tidak sukai dari pengalaman online-nya selama ini. Jangan lupa bekali anak soal cara melindungi privasi dan keamanan. Termasuk soal apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan agar tetap aman saat beraktivitas di media sosial.

Sesekali Anda perlu berdiskusi soal:
  • Kapan dan bagaimana menggunakan fitur pemblokiran dan pelaporan.
  • Cara melindungi informasi online dengan kata sandi yang kuat dan profil privat.
  • Cara membagikan laporan kepada para orang tua melalui akun pengawasan.

4. Ajari anak menyeimbangkan kehidupan online dan offline  


Hindari hanya memberitahu anak-anak untuk menyimpan gawainya selama makan malam, namun tunjukkan juga melalui contoh perilaku orang tua. Selain itu, mulailah percakapan hingga menemukan kesepakatan tentang waktu penggunaan gawai baik sehari-hari, saat hari sekolah, akhir pekan dan waktu luang.
 
Pelajari lebih lanjut soal:
  • Atur batasan waktu per harinya pada aplikasi                     
  • Atur batasan waktu atau jam istirahat berkala pada akun lnstagram anak via Family Center.
  • Mengaktifkan mode diam di lnstagram untuk membantu mengatur waktu dan fokus.
 

5. Dorong komunikasi online positif dengan teman, keluarga, dan orang lain


Semua orang terlibat dalam percakapan sosial yang terjadi secara online maupun offline. Bicarakan dengan anak soal jejak digital agar ia selalu berpikir untuk memelihara sikap positif dan sadar akan apa yang dibagikan.

Ajak anak tetap berkomunikasi dengan keluarga di platform media sosial seperti lnstagram, WhatsApp, Facebook dan sebagainya. Orang tua bisa memulai
percakapan di grup keluarga sebagai panduan dalam berbicara dan berinteraksi online sehat sebagai dasar mengelola hubungan online.
Untuk anak yang lebih kecil ajarkan cara menggunakan Messenger Kids.
 

6. Ajak anak waspada perundungan online

Hindari reaksi berlebihan ketika anak menghadapi masalah di dunia maya, termasuk cyberbullying, ujaran kebencian, maupun konten mengkhawatirkan lainnya. Terpenting, buat anak merasa nyaman untuk meminta bantuan atau nasihat orang tua ketika mereka mendapat masalah di dunia digital.

Ajak anak berdiskusi tentang alat-alat dan tindakan yang dapat digunakan untuk melindungi keselamatan mereka secara online.  Ajarkan juga cara menghadapi perilaku, konten, atau interaksi negatif di dunia digital.

Orang tua juga perlu mempelajari fitur untuk mengatasi perundungan online, seperti : Blokir, Sembunyikan Komentar, Lapor.

 

7. Dukung anak mengeksplor minat dan belajar mengekspresikan diri secara positif di dunia digital   


Ajak anak mengeksplorasi minat sehingga dapat bersenang-senang bersama dalam membuat sesuatu di dunia digital. Misalnya, mengambil gambar maupun video memasak, menari, atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.

Orang tua juga perlu mendukung anak, dengan mempelajari aplikasi maupun cara pengeditan juga pengambilan gambar yang bisa diajarkan maupun didiskusikan ke anak untuk mendukung cara anak bereksplorasi dan mengekspresikan diri secara online. Seperti: CapCut, Reels Instagram, tip-tip dari techno influencer, dan masih banyak lagi.

Baca Juga:

3 Prinsip Kesehatan Digital untuk Anak
Jejak Digital Anak, Apa Saja Yang Perlu Bunda Pahami
Menghadapi Anak Generasi Digital


 

 


Topic

#duniadigital #sehatdigital #familycenter



Artikel Rekomendasi