Kak Seto: Anak dan Orang Tua Perlu Bersahabat dengan Teknologi

 

Kak Seto di acara Grand Launching Olike, Rabu 5 Mei 2021


Peran teknologi dalam aktivitas belajar anak semakin terasa sejak masa pandemi Covid-19. Pada masa ini, kegiatan belajar anak di sekolah digantikan dengan metode jarak jauh yang memanfaatkan media berbasis internet yakni gawai. 

Sebab perkembangan teknologi semakin pesat, psikolog anak Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., atau yang akrab disapa Kak Seto, mengingatkan kepada para orang tua agar tidak gagap teknologi. Pemahaman orang tua terhadap penggunaan gagdet diperlukan untuk dapat melakukan fungsi kontrol maupun bimbingan kepada anak. 

"Pembelajaran di masa pandemi ini sudah melalui daring (online), menggunakan peralatan yang canggih juga, sehingga orang tua perlu menyesuaikan situasi dan kemajuan teknologi. Jangan sampai kita ketinggalan teknologi," kata Kak Seto di acara Grand Launching Olike 2021 di Jakarta, 5 Mei 2021. 

Menurut Kak Seto, gadget ibarat pisau bermata dua. Gadget bisa berdampak buruk atau merusak jika disalahgunakan, namun bisa juga memberi manfaat jika digunakan dengan tepat. 

Dalam konteks pengasuhan, penggunaan gadget secara tepat oleh anak dapat dilakukan melalui pendampingan orang tua. Orang tua harus menyediakan waktu untuk anak untuk memberikan pengarahan maupun membersamai anak dalam proses belajar menggunakan gadget tersebut. 

"Di zaman dulu, ketika baru ditemukan alat gunting dan pisau, mula-mula mungkin orang tua juga takut putra-putrinya memegang gunting dan pisau karena khawatir disalahgunakan. Sekarang bagaimana secara cerdas menggunakan alat itu dengan menyesuaian kemajuan teknologi yang ibarat dua mata pisau. Bisa positif bisa negatif. Tergantung bagaimana kita menggunakannya," kata Kak Seto. 

Selain berpesan kepada para orang tua, Kak Seto juga memberi masukan kepada anak-anak Indonesia terkait penggunaan teknologi. "Untuk anak-anak Indonesia, dalam merespons kemajuan teknologi, marilah terus bersahabat dengan teknologi," ujarnya. 

Artinya bersahabat dengan teknologi, Kak Seto menambahkan, bukan hanya menggunakan teknologi di luar kontrol, tetapi perlu didampingi oleh orang tua. 

Di luar kedekatan dengan teknologi, Kak Seto juga mengingatkan untuk tidak melupakan aspek etika. Justru etika merupakan hal mendasar yang menjadi tujuan pendidikan. 

"Kita juga memerhatikan isu pendidikan kita adalah etika. Ajaran agama, dan bimbingan dari ahli agama juga akan terus menjadi kendali bagi kita bertingkah laku, terutama juga adik-adik di dalam bersahabat dengan teknologi," ujar Kak Seto. 

"Mudah-mudahan semua keluarga Indonesia bisa memanfaatkan teknologi sebagai alat bukan diperalat oleh teknologi," tutup pria 70 tahun ini. 


ALI



 

 



Artikel Rekomendasi