Kampung Budaya
Letaknya sekitar 20 menit dari jantung kota Bogor, dengan perjalanan menyenangkan melewati desa-desa tradisional sepanjang Jalan E. Sumawijaya, Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari. Di Kampung Sindangbarang ini, kami disambut  ibu-ibu berpakaian hitam dan ikat kepala khas Sunda dengan permainan angklung,  yang disebut ‘angklung gubrak’, tradisi menyambut tamu khas Sunda.  

Kampung yang tercatat sebagai kampung tertua di Bogor ini,  merupakan tempat para ksatria kerajaan Sindangbarang  di abad ke-12 digembleng. Sayangnya, kampung ini terbakar saat pertempuran kerajaan Demak, Banten dan Cirebon. Tahun 2004 kampung ini dihidupkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai kampung budaya, di lahan seluas 8.600 m 2 dengan 28 bangunan ada.

Tersedia paket wisata “Ka Lembur Spesial untuk Anak” dan membayar Rp.100.000. Dengan paket tersebut, balita bisa mencoba alat masak khas Sunda, menghafal nama  rumah adat, mengenal alat penumbuk padi, dan tradisi menumbuk padi khas Sunda, mencoba alat-alat musik tradisional, bercocok tanam sesuai tradisi Sunda, menjajal permainan tradisional, hingga mencoba teknik mewarnai kain tradisional. Variasi aktivitas yang selain menyenangkan juga akan mengasah berbagai keterampilan si sekali. Setahun sekali, di tempat ini juga ada tradisi ‘Seren Taun’ atau upacara sedekah bumi yang dimeriahkan dengan bermacam tarian serta permainan musik tradisional.