Tetap Bisa Hamil

 


Dysspermia: “Berkat inseminasi buatan…”
 
Si Kecil tidak hadir, meski sudah 5 tahun...”Kami sudah mencoba berbagai upaya alternatif untuk meningkatkan kesuburan, termasuk mengonsumsi ramuan dari Cina.  Setelah bosan mencoba pengobatan tradisional, kami memeriksakan diri ke dokter Hasilnya, saya dinyatakan mengalami kelainan sperma yang disebut dysspermia, yakni kualitas sel sperma rendah. Tepatnya, kemampuan gerak atau motilitas sel-sel sperma lambat sehingga tidak dapat mencapai sel telur karena keburu mati di tengah jalan. “Pantas saja proses kehamilan tidak pernah bisa terjadi,” kata dokter.
 
Saya diberi obat suplemen untuk meningkatkan kualitas sperma...”Selama menjalani terapi kesuburan, saya dan istri pun bertekad memperbaiki pola hidup kami. Setiap Minggu pagi, kami “berjuang” untuk bangun dan berolahraga, jalan kaki selama 1 jam berkeliling kompleks. Kopi saya coret dari daftar menu minuman, dan saya ganti dengan minum banyak air putih. Istri rajin minum susu kedelai, memasak tumis taoge dan merebus kerang untuk kami makan berdua.
 
Ternyata motilitas sel sperma belum juga meningkat... “Dokter  menyodorkan pilihan lain kepada kami, berupa program inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI), untuk ”membantu” sel-sel sperma saya bertemu  sel telur istri yang sudah matang. Setelah berunding  lama, kami menerima tawaran tersebut. Pada inseminasi pertama, jumlah sel sperma saya yang disuntikan sebanyak 4,5 juta. Sebelumnya, sperma saya harus melalui tahapan “cuci sperma.” Selang beberapa minggu, istri saya tidak juga positif hamil. Dokter melakukan lagi inseminasi kedua, dengan jumlah sperma lebih banyak, sekitar 7,5 juta. Tapi, istri saya belum hamil juga!
 
Ketiga, baru berhasil...”Setelah dilakukan inseminasi ketiga kali, barulah istri positif hamil. Saat ini usia kandungannya 8 bulan, dan setiap hari kami berdoa agar Si Kecil akhirnya datang juga.”
 
Komentar dokter:
            Dysspermia terjadi bila sel-sel sperma yang dikeluarkan saat berhubungan intim, tidak mampu berenang dengan cepat melewati lapisan mukosa mulut rahim, untuk mencapai bisa tuba fallopi dan membuahi sel telur. Gerakan sel sperma yang lambat, bisa terjadi karena arah gerakan tidak lurus -berbelok-belok- disebabkan oleh kemampuan sel sperma yang lambat, atau ekor sperma yang lebih pendek dari ukuran normal sehingga tidak mampu berenang cepat. Penyebab lainnya adalah keputihan kronis yang dialami istri sehingga memperlambat pergerakkan sperma di saluran rahim. Untuk mengatasinya, keputihan harus diobati terlebih dahulu.
            Selama sperma masih memiliki kemampuan membuahi sel telur, proses pembuahan dapat dibantu dengan beberapa teknik. Teknik inseminasi buatan dianggap paling ideal, namun agar keberhasilannya tinggi, perlu komitmen kuat dari pasangan, misalnya untuk mengulangi program beberapa kali.

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kelainan Sperma Azoospermia

Azoospermia adalah kelainan sperma yang berupa di dalam cairan semen tidak ada atau nyaris tidak ditemukan adanya sel sperma sama sekali. ... read more