Buku Anak yang Mengajak Anak Melakukan Perubahan

 


5. Ordinary Mary's Extraordinary Deed (6-8) (Penulis: Emily Pearson)
Mengubah dunia tak harus berupa melakukan hal besar. Mulailah dari hal kecil, seperti yang dilakukan oleh Mary, bocah perempuan berambut pendek yang biasa-biasa saja, dari keluarga biasa, dan belajar di sekolah yang biasa. Dalam perjalanan ke sekolah, Mary melihat tanaman blueberry yang ranum dan rimbun. Ia pun memetik sekeranjang, dan diam-diam meletakkannya di teras rumah tetangganya, sebagai kejutan. Dari sini, rantai kebaikan dimulai. Mrs. Bishop yang kegirangan mendapat hadiah misterius itu lantas memanggang muffin blueberry dan membagi-bagikannya kepada banyak orang, dan seterus dan seterusnya, sampai kebaikan kembali kepada Mary. Cerita ini akan menginspirasi anak bahwa sekecil apa pun kebaikan yang mereka buat akan berbuah perubahan positif. Sehabis membaca, coba rencanakan perbuatan baik diam-diam ala Mary bersama anak Anda!

6. What Do You Do With an Idea? (7-11) (Penulis: Kobi Yamada)
Peraih sejumlah penghargaan buku anak terbaik ini mengantarkan pesan yang tampak sederhana, namun powerful. Melalui perspektif seorang anak, kita diajak melihat pentingnya merawat kreativitas, karena itu akan menjadi modal kita untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Premis ceritanya, sih, simple: seorang anak mendapati dirinya memiliki sebuah ide. Ia takut idenya akan ditertawakan dan dianggap aneh, tetapi sang ide (yang awalnya berwujud pijar bola kecil) terus mengikutinya. Perlahan, sang anak kian percaya diri seiring idenya yang terus tumbuh. Ia lantas melihat bahwa idenya bisa menjadi sesuatu yang hidup dan aktif, dan digunakan untuk berbagi kebaikan kepada dunia. Cerita ditutup dengan kesimpulan si anak: “And then, I realized what you do with an idea... You changed the world.” Seusai baca, ajak anak berbagi ide yang ia miliki untuk membuat dunia jadi lebih baik.

7. Kisah dari Alor (8-12) (Penulis: Hanny Kusumawati)
Saat kita berpikir tentang anak-anak sebagai world changer, sering kali kita berpikir tentang masa depan. Padahal, anak juga bisa berpartisipasi aktif dalam perubahan sejak sekarang, tentu sesuai kapasitas mereka. Nah, lewat 5 cerita pendek yang akan membawa kita berkenalan dengan anak-anak Alor dan kehidupan sehari-hari mereka, buku ini akan mengajak anak untuk berani berubah dan mengubah sesuatu. Dalam cerita ‘Pahlawan Pulau’, misalnya, anak-anak yang baru belajar soal makna pahlawan didorong menjadi pahlawan bagi Alor melalui perbuatan kecil, tetapi berarti, seperti memunguti sampah di sepanjang pantai dan melaporkan perusak terumbu karang. Setelah membaca Kisah dari Alor, Anda bisa mengajak anak membuat versi kisah mereka sendiri. Tanyakan, apa yang menurut mereka perlu diubah dari lingkungan tempat tinggal mereka, dan apa yang mereka bisa lakukan?

8. The Lorax (8-12) (Penulis: Dr. Seuss)
Penulis besar sering kali berpikiran maju melampaui zamannya. Begitu pula penulis cerita anak. Dalam karya legendaris yang pertama terbit pada 1971 ini, Dr. Seuss mengangkat tema kerusakan alam dan mengajak para pembaca kecil untuk peduli. Ketika seorang bocah lelaki yang tinggal di lingkungan penuh racun polusi bertemu dengan Once-ler, mantan pengusaha yang pernah jaya dari menebang pohon, ia mendapat pelajaran yang berharga. Pelajaran itu didapat dari Lorax, juru bicara para pohon, yang memberi peringatan, namun diabaikan sampai alam keburu rusak. Seperti biasa, permainan kata dan ilustrasi jenaka ala Dr. Seuss menghiasi buku ini, sembari mengajak anak peduli dan mengambil tindakan sebelum terlambat. Buku yang pernah masuk daftar “Teachers' Top 100 Books for Children” ini konon juga merupakan karya favorit sang penulis.

 



Artikel Rekomendasi