Menjaga Balita Dari Orang Asing

 

Pertama, latih  untuk tidak berbicara dengan orang yang tidak dikenalnya. Mereka boleh bersikap sopan dan ramah kepada semua orang, tapi ajarkan untuk tidak percaya terhadap siapa pun kecuali orangtuanya. Terapkan aturan, ia  hanya boleh berdekatan dengan orang lain hanya jika bersama  Anda.

Kedua, bangun kepercayaan agar anak selalu terbuka dengan orangtuanya. Jauhkan anak dari rasa ‘takut’ menghadapi Anda. Hal ini penting terutama jika kedua orangtuanya tak selalu ada di rumah.

Ketiga,  latih anak untuk mengetahui ia berada di mana, dengan siapa, dan sedang apa. Terutama jika berada di tengah keramaian. Misalnya jika ingin ke wc, anak harus pamit dan ditemani orangtua.

Keempat, latih anak bahwa bagian tubuh yang tertutup pakaian adalah miliknya pribadi yang berharga. Sedini mungkin, ajarkan anak untuk mandi, membersihkan tubuh,  dan mengganti baju sendiri, sehingga bagian tubuhnya menjadi tanggung jawabnya. Ajari anak membedakan sentuhan yang ‘nyaman’ (yakni ungkapan kasih sayang seperti peluk dan cium dari ayah bundanya) dengan sentuhan ‘tidak nyaman’ (yang dilakukan orang lain terhadap bagian pribadi tubuhnya seperti paha, perut, bokong dan lainnya).

Kelima, pelajari lingkungan bermain dan sekolah anak. Perhatikan agar  balita mendapat pengawasan penuh dari pihak sekolah. Misalnya saat field trip, setiap 3-4 orang anak harus didampingi satu orang guru.

Keenam, jangan malu untuk memanggil anak dengan suara kencang saat di keramaian dan jangan bawa anak ke tempat umum jika orangtua kesulitan memberi perhatian penuh pada keselamatannya, Jika Anda butuh waktu untuk chit chat dengan teman-teman, lebih baik titipkan anak ke pengasuh yang dipercaya di rumah.

 



Artikel Rekomendasi