Tips Jadi Superdad

 


Bukan hanya calon bunda yang menjadi super mom-to-be saat tengah mengandung bayi. Calon ayah pun tanpa disadari selama 9 bulan akan membangun kekuatan super-nya sehingga menjadi superdad. Ini merupakan naluri dasar setiap pria agar dapat melindungi isteri dan bayinya.  


1. Super siaga
Calon ayah biasanya akan segera mengubah diri menjadi ayah super siaga,  dengan tekad membantu isteri, mengambil alih tugasnya yang berhubungan dengan kekuatan fisik, meringankan bebannya, dan menemaninya jika diperlukan. Super siaga juga termasuk munculnya dorongan dalam diri calon ayah untuk mempelajari isu kehamilan dan persalinan agar up date, tahu apa yang terjadi dan bagaimana menyikapinya. Ayah musti siap!


2. Super bersih
Sejak istri hamil, banyak calon ayah termotivasi untuk merapikan rumah agar menjadi “sarang” yang sempurna bagi keluarganya. Yaitu dengan mengerjakan pekerjaan rumah yang tertunda seperti membersihkan gudang –agar kelak muat untuk  menyimpan stroller dan mainan bayi- memilah barang, mengatur alur kabel listrik, mencat ulang tembok, dan sebagainya.  Ayah pun yakin, rumah yang lebih lapang, bersih dan sehat,  bermanfaat bagi kesehatan kehamilan isteri.

3. Super mandiri
Kini, saat isteri hamil, ia membutuhkan lebih banyak waktu istirahat. Apalagi jika kehamilannya kurang sehat dan musti bedrest. Saat inilah calon ayah akan membangktkan kekuatan super berupa kemandirian.  Meski kopi buatan isteri paling enak, ayah akan berusaha membuat kopinya sendiri, mengurangi kebiasaan mengotori rumah yang membuat isteri merasa harus turun tangan, dan jika isteri tak tahan aroma masakan karena sedang morning sickness, ayah akan berinisiatif menyediakan hidangan di atas meja dengan memasak sendiri atau menelepon layanan pesan antar. Melakukan  apa yang bisa Anda kerjakan sendiri tanpa tergantung isteri, itu baru superdad!





4. Super sensitif

Ternyata, kadar hormon testosteron dan estradiol calon ayah menurun saat istri sedang hamil, demikian hasil penelitian di Universitas Michigan, Michigan, AS. Penelitian ini membandingkan kadar hormon 29 pasangan yang sedang menanti kelahiran bayi pertama mereka. Penurunan hormon menyebabkan calon ayah berubah  menjadi lebih sensitif dalam hubungan isuami-isteri, yaitu ayah menjadi lebih perhatian, lebih penyayang, lebih peka terhadap perasaan pasangan, bahkan sejumlah isteri menyatakan suaminya berubah menjadi lebih romantis! Jika ini benar adanya, maka ikuti saja naluri Anda! Jika Anda tiba-tiba ingin memberi kejutan romantis dengan membelikan isteri hadiah atau memasak makan malam untuknya, silakan! Ketahuilah ayah, sifat super sensitif kelak sangat berguna saat bayi lahir, sebab untuk menangani bayi, dibutuhkan kelembutan, kepedulian dan kehatian-hatian. Handle with care and tenderness!~

5. Super protektor
Sejak isteri hamil hingga melahirkan, kebanyakan suami akan mengambil peran sebagai bodyguard , mulai mengantar isteri periksa kehamilan, mengantar jemput isteri ke kantor, menungguinya bila lembur, dan pada hari persalinan, suamilah yang paling peka menjaga privasi isteri di kamar bersalin. Naluri memproteksi ini ternyata secara instink dimiliki juga oleh hewan jantan manakala betinanya bunting hingga anaknya lahir,  sepeti serigala, penguin, burung rhea, kuda laut, monyet dan sejumlah reptile, yang akan melindungi mati-matian keluarganya dari predator.  Dukungan ayah sebagai seorang bodyguard ini disinyalir mampu menurunkan tingkat emosi negatif ibu, menmbulkan perasaan aman dan nyaman selama hamil dab melahirkan,  dan meningkatkan kesehatan bayi.

6. Super Peduli

Di tempat kerja, begitu menyandang jabatan baru  Anda akan meningkatkan kualitas dan kompetensi  diri demi menghadapi tugas dan tanggung jawab baru. Begitu pula saat menyandang predikat baru sebagai calon ayah. Konsekuensi  berupa tanggung jawab yang lebih besar,  membuat calon ayah meng-up grade diri. Salah satu bentuknya adalah menjadi lebih peduli dan tanggap. Setiap ada kendala atau kejadian apa pun menyangkut keluarga,  Anda akan segera membereskannya demi kenyamanan isteri dan bayi yang dikandung. Banyak calon ayah belajar hal baru, misalnya mereparasi kendaraan atau teknik pertolongan pertama pada kecelakaan, karena tahuitu akan bermanfaat bagi keluarga.  Tak sedikit pula calon ayah sampai “berkorban”, misalnya berhenti merokok, hidup lebih hemat atau  menghentikan hobi atau kesenangan yang tidak kondusif, berkat kepeduliannya terhadap masa depan keluarga.


 



Artikel Rekomendasi