Anak Anti Perubahan

 

Mungkin Anda pernah mengalami saat di mana anak tidak dapat menerima perubahan pada penampilan Anda. Contohnya saat Anda berdandan atau saat ayahnya membiarkan kumis atau jenggotnya memanjang. Bagi sebagian balita menerima sebuah perubahan yang dilakukan oleh orang terdekatnya bukanlah hal mudah.
 
Bantu anak menghadapi perubahan melalui cara-cara berikut:

1.Informasikan terlebih dahulu kepada anak sebelum melakukan perubahan.


Misalnya di suatu kesempatan Anda ingin memotong rambut bahkan mewarnainya, maka beritahu kepada balita Anda berapa hari sebelum hari H. Beberkan pula alasan mengapa Anda melakukan perubahan tersebut. Tujuannya agar ia tak merasa kaget dan memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri dengan penampilan Anda yang akan berubah pada hari yang telah ditentukan. Ia akan bisa menerima perubahan yang Anda ataupun orang-orang di sekitarnya lakukan di saat ia telah terbiasa.
 
2. Beri gambaran yang konkret dan sebenar-benarnya.

Misalnya, jika Anda akan menyambung rambut pendek Anda menjadi panjang, maka tunjukkan contoh nyatanya sebagai gambaran. Misalnya melalui gambar di majalah atau kerabat yang juga berambut panjang. Anak yang sudah bisa memahami penjelasan Anda dapat lebih siap menghadapi perubahan penampilan Anda. Jangan lupa, berikan gambaran yang positif dan menyenangkan mengenai penampilan baru Anda. Katakan padanya, “Kalau rambut Mama panjang, kamu bisa membantu menguncirnya. Pasti seru deh, sayang!”

3. Libatkan anak dalam proses perubahan yang akan Anda lakukan.

Ketika Anda berencana memangkas rambut panjang atau mengganti warna rambut, minta anak untuk terlibat di dalamnya. Caranya dengan mengajaknya untuk ikut memilihkan model rambut atau warna rambut terbaru melalui berbagai referensi, seperti internet dan majalah. Saat di salon, jangan lupa untuk mengajak anak melihat prosesnya.

4. Hargai pendapat atau keinginannya.

Misalnya, saat mengutarakan maksud untuk memangkas habis rambut panjang Anda dan anak marah dan tidak setuju, jangan mengabaikannya. Tanyakan alasan ketidak-setujuannya, lalu minta pula pendapat yang sesuai pikiran dan perasaan anak. Setelahnya, giliran Anda yang menjelaskan alasan perubahan penampilan yang akan Anda lakukan.
Hal yang harus diingat adalah, jangan lantas menyetujui keinginan anak, karena ia tak akan belajar bagaimana caranya beradaptasi dengan perubahan yang akan dan harus terjadi di sekelilingnya. Jika memungkinkan, cari jalan tengah. Misalnya, Anda tetap memangkas rambut Anda sesuai model yang diinginkan, namun berdamailah dengan warna rambut yang dipilihkan oleh anak.

6. Kenalkan proses perubahan melalui mainan yang dapat bertransformasi.

Misalnya, boneka barbie yang dapat diubah penampilannya baik potongan rambut, warna rambut, hingga pakaiannya.  Bisa juga melalui mainan mobil yang berubah menjadi robot, di mana anak dapat mengubah bentuknya sesuai petunjuk yang ada. Dampingi anak saat bermain, jelaskan bahwa perubahan penampilan yang Anda lakukan sama halnya dengan perubahan penampilan yang mereka lakukan untuk mainannya tersebut. Katakan padanya, “Barbie kelihatan cantik setelah kamu potong dan warnai rambutnya, ya? Nanti Bunda juga akan memotong dan mewarnai rambut seperti dia, supaya tambah cantik, boleh kan?” Lakukan pendekatan secara berulang agar anak paham dan memiliki gambaran perubahan seperti apa yang akan Anda lakukan kelak.

7. Perhatikan kondisi anak.

Anak lebih mudah beradaptasi bila mood-nya sedang baik, tidak sedang rewel, lapar atau mengantuk. Begitu juga kondisi fisiknya, pastikan anak dalam keadaan fit, tidak sakit atau kelelahan. Kondisi fisik dan mental berpengaruh pada kesuksesan anak beradaptasi. Bila Anda merasa anak tak siap berdiskusi soal perubahan penampilan yang akan Anda lakukan, sebaiknya jangan memaksanya. Tunggu sampai kondisi anak memungkinkan, namun jangan pula Anda melakukan perubahan secara sembunyi-sembunyi dan tak melibatkannya.

8. Kenali temperamen anak Anda.

Terdapat tiga jenis temperamen, yaitu mudah (easy), lambat untuk “panas” (slow to warm up) dan sulit (difficult). Bagi anak yang temperamennya mudah dia tidak akan banyak mengalami kesulitan  beradaptasi. Anda perlu memberi perhatian lebih pada anak yang temperamennya sulit. Jika perubahan sudah terlanjur dilakukan, biarkan anak mengamati terlebih dahulu. Satu hal yang perlu Anda ingat, jangan pernah paksa anak untuk menerima perubahan yang Anda lakukan. Bersabarlah karena seiring waktu anak akan semakin mengenali penampilan baru Anda atau orang-orang di sekitarnya, sehingga kemampuannya beradaptasi akan berkembang secara natural.

KONSULTASI: Any Reputrawati, Psi., Psikolog RSJ Prof. Dr. Soerojo, Magelang, Jawa Tengah.

 



Artikel Rekomendasi