Balita: Kolektor Cilik

 

Tak ada yang mengherankan dari perilaku si prasekolah yang berkaitan dengan kegemarannya mengumpulkan benda-benda. Biasanya anak mulai mengembangkan minat akan benda-benda dan suka mengumpulkannya antara usia 2 – 5 tahun.
 
Memang posesif. Anak-anak secara alami sangat suka mengumpulkan berbagai benda dari sekeliling, “Anak-anak pada dasarnya memang posesif,” ungkap Dorothy G. Singer, Ed. D., ilmuwan peneliti pada Fakultas Psikologi di Universitas Yale. “Seringkali anak-anak suka mengkoleksi sekumpulan benda sejenis, seperti boneka anjing, bola-bola karet dan mengatakan, benda-benda ini miliki mereka saja. Dengan kata lain, ini adalah langkah awal menyusun sebuah koleksi,” lanjutnya.

Mengapa mereka suka sekali mengumpulkan benda-benda? Ini tak lain adalah bagian dari cara mereka belajar. Dengan mengumpulkan dedaunan kering, batuan dengan beraneka bentuk atau kulit kerang, anak-anak berupaya menyusun “dunia” yang bagi balita sebenarnya tak ubahnya banjir “data” acak atau tidak beraturan. Bagi anak dunia ini seolah sebuah chaos, yang butuh penerjemahan ulang. Yaitu, melalui upaya mereka mengumpulkan benda dan mereka ulang “dunia” secara kemampuan mereka memahami.

Selain itu, kegiatan mengoleksi benda juga membantu anak mengasah perkembangan lainnya. “Anak-anak belajar melalui sentuhan, rangsang visual, dan bermain dengan benda-benda yang mereka kumpulkan,” jelas Sharon Shafer, direktur The Smitsonian Early Enrichment Center, Washington D.C. “Kemampuan anak mengkategorisasi benda berdasarkan bentuk, warna, dan ukuran adalah dasar-dasar penting dari kemampuan belajar di masa depan,” lanjutnya.


 



Artikel Rekomendasi