Balita Paham Instruksi Berurutan

 

Anak Anda yang berusia 4 tahun makin pintar. Dua instruksi berurutan sudah ia pahami. Dia sudah bisa berpikir logis, runtut dan sistematis.

"Farah, nanti piring kotor bekas makan kue tart ditaruh di dapur ya.... Tapi sampahnya buang dulu di keranjang sampah ya sayang...," ujar Erlinda pada putrinya yang berusia 4 tahun.

"Ya Ma. Sekarang Farah buang sampahnya dulu di keranjang sampah. Udah itu baru ditaruh di dapur. Beres kan Ma?," ujar Farah riang sambil mengerjakan instruksi mamanya.

Paham konsep dan urutan. Di usianya kini, anak mulai mengembangkan landasan berpikir logis dan sistematis, sebagai modal untuk memahami berbagai disiplin ilmu kelak. Kemampuan ini berkat ia semakin memahami berbagai konsep dengan baik. Ia juga semakin paham segala sesuatu di sekelilingnya dapat terjadi dan dilakukan berdasarkan proses dengan urut-urutan tertentu.

Meski si empat tahun memahami dan dapat melakukan instruksi dua tahap, namun, sesekali ia masih melakukan kekeliruan. Ini karena dalam mengasah kemampuan berpikir logis, sistematis dan runtut, anak masih sangat bergantung pada pengalamannya. Dengan kata lain, kemampuan memahami perintah dua tahap ini ia peroleh dari proses belajar melalui eksplorasi coba-salah.

Perlu diasah. Kadangkala orang tua bingung melihat anaknya tak mengerti dua instruksi yang diberikan secara bertahap ini. Bila ini yang terjadi, jangan buru-buru menghakimi anak, bahwa ia tak secerdas teman sebayanya atau juga menilai ia masih belum bisa berpikir runtut.

Ada beberapa keterampilan anak yang belum berkembang optimal dari sisi perkembangan kognitif, dan bisa juga dari perkembangan berbahasanya. Bila ini yang terjadi, Anda perlu membantunya mengembangkan keterampilannya. Salah satunya melalui kegiatan bermain.

Ada berbagai permainan yang dapat membantu anak berpikir runtut. Misalnya, bermain balok. Saat melakukan permainan ini, Anda dapat mengatakan pada anak bahwa ia dapat membangun sebuah menara dengan menyusun balok lebih besar menyangga balok kecil secara berurutan. Bisa juga Anda mengajaknya mencari potongan puzzle dan bersama-sama menyusunnya.

Lakukan kegiatan bermain ini sambil tetap mengajaknya berkomunikasi. Katakan langkah-langkah atau instruksi secara bertahap pada anak. Permainan sebaiknya secara santai tanpa harus memaksa anak segera memahami instruksi dua tahap yang Anda berikan.

 



Artikel Rekomendasi