Selain tanggap terhadap perkembangan emosi, orang tua perlu pula mencermati kemampuan bicara anak. Agar perkembangan kemampuan bicara anak tumbuh optimal, interaksi dengan orang tua sangat diperlukan

Semisal, anak Anda belum menguasai banyak kosa kata dibanding anak lain, jangan dulu memvonis anak bermasalah. Bisa jadi ia kurang stimulasi atau kurang latihan. Jadi, Anda perlu terlibat dalam berinteraksi, sering melakukan komunikasi verbal, latihan bercerita, dan lain-lainnya.

Orang tua juga perlu peka pada masalah perkembangan bicara yang sesungguhnya. Contoh, masalah artikulasi (proses menghasilkan bunyi bahasa), afasia (gangguan bicara akibat cedera pada otak), keterlambatan bicara, dan gagap.

Keterlambatan perkembangan bicara merupakan salah satu gejala kesulitan belajar. Untuk memastikannya, tentu saja, orang tua perlu mendatangi ahli seperti dokter, psikolog atau terapis.

Yang jelas, semakin dini diketahui semakin baik karena koreksi masih dapat dilakukan dengan mudah. Namun demikian, para ahli menegaskan agar orang tua tidak terlalu panik.

Bisa jadi, kurang aktifnya anak bicara disebabkan oleh karakter ayah atau ibunya yang pendiam. Bila demikian keadaannya, Andalah yang harus menjemput bola. Artinya, Anda perlu lebih aktif mengajak anak berbicara.