Menangani Anak yang Gemar Protes

 

Tiada hari terlewat tanpa protes balita Anda yang ceplas-ceplos. Bagaimana ya menghadapi balita tukang protes ini?

Sebal juga menghadapi balita yang kini usianya tiga tahun dan berlagak mirip pendemo. Dia protes terus-terusan. Diminta dan ditunggui untuk menggosok giginya, eh malah menutup mulutnya rapat-rapat. Diajak cepat-cepat pulang dari mal, dia berjongkok di depan sebuah toko mainan. Pokoknya, perilakunya tiba-tiba berubah menyebalkan.

Ingin mandiri. Di usia ini, apa saja yang diinginkan orang tuanya agar ia kerjakan selalu diprotes anak. Caranya macam-macam. Dari mogok makan, mogok bicara hingga berteriak-teriak protes langsung terhadap apa yang tidak disukainya.

Anak usia kira-kira tiga tahun umumnya pemrotes sejati, apalagi jika dilihatnya ayah atau ibu sangat menginginkan ia melakukan sesuatu. Anak berperilaku demikian untuk menunjukkan keinginan yang kuat untuk mandiri, sekaligus juga rasa kesal akibat ketidak-berdayaannya, karena keterbatasan kemampuannya.

Bujukan kreatif. Menghadapi protes anak, orang tua dituntut kreatif dalam upaya meredam protesnya. Berikut ini beberapa contoh yang dapat dicoba:
  • Jika anak menutup mulutnya rapat-rapat ketika akan menggosok gigi, candai saja ia. Ajak balita menertawakan sesuatu yang lucu. Dijamin ia seketika lupa misi tutup mulutnya .
  • Alihkan perhatian anak dengan nyanyian atau cerita yang menarik. Bujukan dengan cara ini biasanya berhasil. Ia lupa protesnya.
  • Ajak balita berkompetisi dengan berlomba melakukan sesuatu bersama Anda. Misalnya, dengan dulu-duluan memakai kaos kaki atau sepatu.
  • Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda mogok, cobalah berbisik di telinganya dan berjanji memberitahu sebuah rahasia. Tentu saja Anda harus menyiapkan sesuatu rahasia manis untuknya. Misalnya, "Sudah tahu belum kalau sebenarnya Ibu sangat sayang kamu!"
  • Gelitiki perutnya tiba-tiba sambil mengajaknya bercanda untuk mengalihkan perhatiannya. Cara ini juga dapat dipakai untuk membuat anak lupa protesnya.
  • Gunakan seluruh imajinasi untuk membuatnya tenang. Misalnya, ketika Anda ingin memandikannya dan ia menolak. Ajaklah anak bermain imajinasi. Misalnya, "Wah ini ada pesawat yang ingin menyemprot dan membersihkan sebuah patung, ngeeng..ngeeng."
 

 



Artikel Rekomendasi