Si 2 Tahun: Masih Mengempeng

 

Sungguh senang melihat si kecil tidak rewel karena mengempeng, tentu itu adalah pikiran Anda ketika si kecil masih bayi. Kini, ketika ia sangat aktif dan mahir melakukan berbagai hal untuk dirinya sendiri, ia masih suka mengempeng. Bagaimana jika masuk prasekolah dan tetap mengempeng? 
 
Kebiasaan buruk. Mengempeng bisa dilakukan si kecil dengan cara mengemut jari sendiri atau empeng. Mengempeng disukai bayi karena menimbulkan rasa tenang dan memudahkannya tertidur. Pada umumnya kebiasaan ini akan hilang memasuki paling cepat di usia 6 – 7 bulan, dan paling lambat usia 2 tahun. Tetapi kalaupun hilang, bisa muncul lagi di usia sekolah. Atau, tak pernah bisa berhenti melakukannya hingga berusia lebih dari 2 tahun. 
 
Meskipun masih wajar membiarkan si 2 tahun mengempeng namun ada baiknya mulai memikirkan cara lain membuatnya merasa nyaman dan bersikap tenang. Bukan hanya karena di usia ini ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan si kecil untuk membuatnya tak sempat mengempeng. Selain itu, mengempeng dan mengemut jari bukanlah sebuah kebiasaan yang baik. 
 
Dari segi kesehatan, kegiatan ini dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan dan posisi gigi. Kegiatan yang identik dengan perilaku bayi ini, juga dapat memicu ejekan teman-teman prasekolah, seperti playgroup. Stigma ini pun dapat mempengaruhi rasa percaya diri anak. 
 
Perlu arahan. Sejalan dengan usia, si kecil memang diharapkan dapat lebih mengendalikan perilaku. Tetapi tentu, harus diawali dengan arahan orangtua. Kalau dapat, buat kesepakatan dengan si kecil dan bantu dirinya mengatasi dorongan mengempeng dengan cara lain. Penting bagi Anda memberikan pengertian agar berhenti mengempeng tak lantas menimbulkan sebuah masalah baru. Misalnya, anak menjadi semakin getol mengempeng diam-diam, atau melawan secara terang-terangan.
 
Penuhi kebutuhan emosi. Mengempeng selain merupakan sebuah kegiatan yang dicetuskan oleh kebutuhan fisik, misalnya, mengatasi rasa gatal pada gusi saat akan tumbuh gigi (untuk bayi), terkadang juga oleh kebutuhan psikologis. Misalnya, untuk memudahkan proses tertidur, dan membuatnya merasa tenang.
 
Tanda masalah psikologis. Masalah psikologis yang berkaitan dengan stres dan masalah emosi juga mendorong si kecil mengempeng dan sulit berhenti melakukannya. Jadi, selain memberi pengertian, membuat kesepakatan dan memberi arahan kepada si kecil agar berhenti mengempeng, Anda perlu mengevalausi diri juga. Apakah ada kaitan antara mengempeng dengan masalah psikologis si kecil? Apakah kebutuhan si kecil akan afeksi dan perhatian dari Anda terpenuhi? Ataukah, ada stress terpendam yang dialaminya?
Anda tentu perlu mencoba beberapa cara menghentikan kebiasaan ini, bahkan mungkin juga berkonsultasi dengan ahli, seperti dokter gigi untuk kesehatan giginya, dengan psikolog jika memang ada indikasi bahwa ada masalah psikologis yang sulit diungkap.

Tetapi, jika semua cara sudah dilakukan, hal lain yang perlu Anda lakukan, adalah pura-pura tak peduli alias cuek, saat ia dengan sengaja terus melakukannya di depan Anda. Sebab, kemungkinan besar si kecil melakukannya dengan tujuan menguji kesabaran Anda. Jadi, sabar saja, ya! Apabila tidak ada masalah yang berkaitan yang telah disinggung di atas, sejalan dengan waktu si kecil juga akan berhenti mencari empeng atau jarinya …..
 

 



Artikel Rekomendasi