Si 2 Tahun: Rewel

 

Tiba-tiba saja Fania (25 bulan) rewel padahal sebelum berangkat menemani ibunya belanja, ia antusias dan gembira seperti biasa. “Kamu  tidak mau ke kamar kecil? Minum atau makan juga tidak mau? Apakah kita pulang saja daripada kamu kelelahan?” sang ibu menanggapi rengekan si kecil. Selintas sempat terbersit dalam pikirannya, “Mungkinkah saya terlalu memanjakannya sehingga ia sering rewel?”.
 
Bukan mengamuk. Rewel adalah ekspresi berbeda dari tantrum (mengamuk). Tantrum sendiri lazim terjadi pada anak-anak usia 1, 5 – 3 tahun. Meskipun mengganggu, munculnya tantrum pada batita adalah bagian dari proses perkembangan yang normal. Namun balita rewel karena berbagai sebab, selain akibat sebuah proses perkembangan. 

Beberapa pemicu. Rasa bosan dalam perjalanan, lelah dan lapar adalah beberapa di antaranya. Demikian pula, rasa kesal yang tak tersampaikan secara verbal akan diekspresikan melalui perilaku rewel. Sebenarnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar hidup Anda dan si kecil bebas dari tantrum dan kerewelan.
 
Menurut Shaunna Howat, seorang penulis dan ibu tiga anak dari Amerika, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebelum tantrum terjadi. 
  • Pertama, bawalah bahan bakar cadangan. Anak-anak tak jarang rewel dan mengamuk karena hal yang sangat sederhana. Antara lain, karena lapar. Usahakan untuk senantiasa bepergian dalam keadaan kenyang, dan bawalah selalu perbekalan. Sebagai contoh, crackers, roti atau buah.
  •  Kedua, anak bisa menjadi kesal dan rewel karena lama sekali “terikat” pada car seat atau stroller. Berilah kesempatan kepada si 2 tahun untuk melemaskan otot-otot dan persendian. Ketiga, buatlah batasan yang tegas perihal waktu. Apabila si kecil rewel karena berkeras hendak melakukan sesuatu di luar rencana Anda bepergian pada awalnya, tegaskan, “Kita ke sini untuk berbelanja kebutuhan utama, bukan membeli donat”. Atau, akhiri dengan kompromi, “Apabila kamu bisa tenang dan menghentikan tangis, kalau kegiatan belanja selesai lebih cepat, kita bisa mampir beli donat sebentar”.
Cara tepat. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar hidup Anda dan si kecil bebas dari tantrum dan kerewelan. Apabila si kecil rewel karena Anda melarangnya melakukan sesuatu, maka beri alternative kegiatan yang dapat menggantikan permintaannya. Misalnya, ketika ia minta es krim sebelum ia makan siang, cobalah untuk menawarkan potongan buah segar saja. Atau, jika ia hendak melakukan sesuatu yang ternyata berisiko bahaya untuk si 2 tahun, Anda dapat memintanya membantu Anda melakukan sesuatu, misalnya membawakan daftar belanja. Sehingga, merasa dirinya dibutuhkan.

Tak mengacuhkan juga bisa menjadi respon yang baik menghadapi rewel atau amukan si kecil. Terlalu memberi perhatian terhadap rengekannya kadangkala justru membuat situasi semakin buruk. Yang juga harus diperhatikan, apabila anak rewel dan menangis semakin keras di tengah kegiatan belanja Anda, yang perlu Anda lakukan adalah menyingkir terlebih dahulu. Tinggalkan sejenak kereta belanja Anda dan “menepilah” di sebuah tempat tenang atau di mobil. Tunggu hingga ia tenang. Katakan, “Apabila ia berhenti menangis maka Anda akan melanjutkan kegiatan belanja.
 
Setelah “badai” berlalu, Anda perlu mendiskusikan dengan si kecil tentang pemicu kekesalan dan rewelnya. Agar Anda bisa mengantisipasi hal yang sama tak terjadi kembali. Berkompromilah, “Lain kali kalau sedang berada di tempat umum, seperti supermarket, kita berkomunikasi dengan bicara, ya. Tidak menangis, ya!”.
 

 



Artikel Rekomendasi