Si 4 tahun: Bawa Pulang Barang Teman

 

i kecil sedang berkembang. Banyak aspek dalam dirinya yang masih terus menerus akan berkembang, termasuk konsep kepemilikan.
 
Masih bingung. Konsep kepemilikan bagi anak usia prasekolah adalah sesuatu yang masih membingungkan. Anak belum dapat membayangkan bila benda kesayangannya diambil orang. Akibatnya, ketika ia melihat benda milik teman dan ia sangat menginginkannya, ia akan mengambilnya begitu saja. Anak usia ini  masih kesulitan membedakan ‘milikku’ dan ‘milik orang lain.’ Bagi anak prasekolah, dunia ini adalah milikku.
 
Selain itu, anak usia prasekolah sulit mengendalikan keinginannya. Lihat saja sewaktu ia diajak berbelanja. Segala sesuatu diambil, mulai dari makanan hingga mainan. Di sekolah, ketika ia melihat pinsil teman yang bagus dan ia ingin, tanpa merasa bersalah ia akan mengambilnya.  Anak takkan merasa bersalah, dan yang muncul justru perasaan puas karena ia merasa memiliki benda tersebut.
 
Cegah agar tak berlanjut. Mengambil barang milik teman, apa pun alasannya, misalnya ada di bawah meja atau si teman lupa memasukkan ke dalam tas, bukan perbuatan yang bisa diterima. Anak perlu tahu hal ini. Bila dibiarkan, perilaku ini akan menetap dan mengaburkan pemahaman anak tentang konsep kepemilikan. Dampak selanjutnya adalah anak betul-betul menjadi maling. 

Padahal, kalau anak terus menerus diberi pemahaman bahwa mengambil milik teman itu tidak diperbolehkan, di usia lima tahun anak sudah paham bahwa mengambil milik teman merupakan perbuatan keliru. Hanya sedikit waktu yang Anda butuhkan untuk mengajarkan konsep kepemilikan pada si kecil. Di usia lima tahun anak akan paham bahwa dunia ini bukan miliknya seorang. 
 
Beri perhatian dan cermati. Untuk mencegah berlanjutnya perbuatan itu, ada baiknya Anda setiap hari memeriksa isi tas sekolah si buah hati. Bila Anda menemukan benda-benda yang bukan milik anak, katakan dengan tegas bahwa ia harus mengembalikan benda itu dan minta maaf pada temannya. Bila anak tidak tahu siapa pemilik benda itu karena ia menemukannya di bawah bangku, mintalah si kecil untuk menyerahkannya pada ibu guru.
 
Seorang psikolog berpendapat, kedekatan anak dengan orang tuanya (attachment) pegang peran penting dalam menyukseskan usaha Anda ini. Anak yang punya kedekatan dengan orang tuanya, mudah memahami perasaan orang lain dan lebih mudah menghargai hak orang lain. Sehingga orang tua tak perlu kerja keras untuk menanamkan konsep kepemilikan pada si kecil.

 



Artikel Rekomendasi