Bayi Lahir, Ibu Malah Tak Cinta

 

Saat buah hati lahir, mengapa terkadang tidak ada perasaan sayang?

Menurut John Bowlby, psikiater asal Inggris yang juga juga salah satu penemu teori attachment (kedekatan orangtua dengan anak), akan sangat dekat dengan ibu sebab selama dalam kandungan, ia melakukan kontak kulit, mendengarkan detak jantung, mengenal bau dan gerakan hanya dari ibu. Normalnya, secara alamiah pun ibu akan mencintai bayinya.

Menyusui. Bowlby menyebut, menyusui adalah salah satu bentuk jalinan cinta antara ibu dengan bayi. Sebab, menyusui tidak hanya untuk memenuhi rasa haus dan lapar, tetapi juga memenuhi kebutuhan bayi akan rasa nyaman berada di dekat ibu dan mencium baunya. Hanya kenyataannya, ada ibu yang tidak merasakan getaran apa pun ketika bayinya lahir .

Riset yang dimuat di Jurnal Watch Women's Health (September 1, 1997) menunjukkan 44 % ibu baru melahirkan mengaku tidak jatuh cinta pada bayinya. Keadaan tersebut di masyarakat dianggap bertentangan dengan hati nurani dan keharusan sosial. Selain juga, menakutkan ibu dan membahayakan bayi, karena di awal kehidupannya si bayi justru amat membutuhkan kasih sayang ibu.

Menurut psikolog anak Dr. Pat Spungin - juga pendiri raisingkids.co.uk,  ”Gagal mencintai bayi bisa terjadi karena bayi mengingatkan ibu pada seseorang yang memiliki hubungan tidak baik dengannya, misalnya, dengan orang tuanya atau mungkin mantan pasangan bila ibu tersebut seorang orangtua tunggal.” Sedangkan Dr. Ann Critz, spesialis tumbuh kembang anak, dari Emory University School of Medicine, Atlanta, Kanada, menyebutkan, kesulitan membangun bonding antara ibu dengan bayi baru lahir, bisa disebabkan oleh hal sederhana, sesederhana ibu kekurangan zat besi sehingga menderita anemia dan tidak punya cukup energi untuk mendekatkan diri dengan bayi.

Selain itu, banyak ahli menuding baby blues, satu keadaan di mana ibu  baru merasa cemas, sedih, kehilangan, tidak sabar, menangis tanpa sebab, sulit berkonsentrasi, susah tidur, tidak berselera makan, mandi atau keluar rumah, sebagai salah satu penyebab tidak ada cintanya ibu kepada bayi.

Baby blues normal dialami oleh 60 – 80% ibu beberapa hari setelah melahirkan. Penyebabnya adalah akibat perubahan drastis kadar hormon di dalam tubuh, dari hamil menjadi tidak hamil. Juga predikat baru sebagai ibu  yang sarat dengan tanggung jawab dan kerepotan. Pada saat bersamaan, begitu bayinya lahir, dalam sekejap seluruh perhatian orang tumpah ruah kepada bayi. Ibu pun tak lagi menjadi pusat perhatian seperti ketika dia hamil.
Ibu disebut mengalami depresi pasca melahirkan jika merasa tidak mencintai bayi sampai berlarut-larut, bahkan berlanjut dengan perasaan membenci atau ingin menyakiti bayi. Jika itu yang terjadi, berkonsultasilah dengan psikiater atau psikolog. Jika diperlukan, psikiater akan memberi obat anti depresi yang aman dikonsumsi ibu menyusui.

Menurut Profesor Sarah Blaffer Hardy, antropolog yang menulis buku Mother Nature: A History of Mothers, Infants, and Natural Selection (Pantheon Books, 1999,) bayi lahir ke dunia tidak dengan pikiran kosong, melainkan dengan kebutuhan untuk disentuh makhluk hidup. Dan makhluk hidup terdekatnya adalah ibunya. Bila kebutuhan itu tidak dapat dipenuhi, karena ibunya tidak mampu memberi cinta dan kasih sayang di awal perkembangan bayi, menurut Hardy, akan memicu anak terkena depresi di kemudian hari.

Sindroma Baby Blues
Mengatasi Baby Blues

 



Artikel Rekomendasi