Masa Lalu, Biar Berlalu

 

Suami pernah jadi pecandu obat? Curiga suami akan berbuat yang tidak-tidak lagi? Takut suami teringat memori masa kuliahnya dulu? Takut suami mengulangi perbuatan buruknya di masa lalu? Perlukah terus kuatir?
 
Masa lalu adalah masa lalu, begitu prinsip yang harus selalu kita pegang ketika berhadapan dengan sesuatu yang datang dari masa itu. Masa lalu adalah sebuah bagian kehidupan yang tidak akan terulang kembali.
 
Kadangkala timbulnya masalah ditengah rumah tangga menimbulkan ketakutan pada kita, bagaimana seandainya pasangan kita mengulangi kebiasaan buruknya dulu ?. Bagaimana kalau ini, bagaimana kalau itu ?.
 
Stop untuk mulai mengungkit-ungkit bagaimana masa lalu pasangan kita. Apakah dia playboy dulunya, apakah dia seorang pemabuk dulunya, apakah dia pecandu dulunya, tapi saat ini dia adalah orang terbaik yang selalu berada di sisi kita. Ingatlah selalu ke masa awal pernikahan kita. Dimana kita dan pasangan bertekad untuk menjalani kehidupan perkawinan. Bagaimana kita menerima dia apa adanya dan berjanji untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan suka dukanya. Kembali saja kepada janji perkawinan kita dulu !
 
Coba tempatkan diri kita pada posisi pasangan kita. Betapa berat usaha yang dia lakukan untuk menutup masa-masa kelam yang pernah dia lalui dulu. Janganlah usaha nya yang berat itu masih saja kita ganduli dengan pikiran trauma tak berkesudahan. Terimalah pasangan dengan ikhlas, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Jalani rumah tangga kita dengan penuh kepercayaan kepada pasangan kita bahwa dia akan melakukan yang terbaik buat keluarga dan rumah tangganya.
 
Kalau saja, ternyata pasangan kita masih saja mengulangi kebiasaan buruknya itu, maka cobalah berkaca dan jangan gampang menyerah pada apa yang sudah terjadi. Intropeksi diri kita dengan sejujurnya dan bicaralah kepada pasangan apa yang bisa kita lakukan untuk membantunya. Meninggalkannya sendirian dalam keadaan terpuruk malah akan memperburuk keadaan. Dia akan patah semangat tanpa kehadiran kita di sisinya.
 
Jangan mengalah kepada badai yang sedang datang ! Hadapi badai itu berdua dengan pasangan. Cari bantuan pihak ketiga bila merasa tidak dapat mengatasinya berdua. Bisa saja orang tua ataupun bantuan ahli seperti psikolog atau tokoh agama. Yakinkan pasangan kita, bahwa dia pasti bisa meninggalkan kebiasan buruknya dengan orang-orang tercinta di sekelilingnya.

Foto/Dok.Femina Group

 



Artikel Rekomendasi