Infeksi bisa menyebabkan terjadinya radang dalam rahim, saluran fallopi dan ovarium. Kondisi ini dikenal dengan
Pelvic Inflamatory Disease (PID). Penyakit ini bisa menyebabkan ketidaksuburan dan komplikasi kehamilan lainnya. Wanita dengan PID memiliki risiko 7 kali lebih besar mengalami kehamilan di luar kandungan.
Penyebab. Bakteri penyebab gonorea dan klamidia dianggap sebagai penyebab utama PID, tapi bakteri tidak berbahaya dalam lambung atau usus juga bisa menjadi penyebab. Bakteri masuk dalam tubuh lewat vagina dan masuk ke dalam rongga panggul melalui
serviks. Infeksi ini terjadi sebagai akibat dari penyakit klamidia yang ditularkan lewat hubungan seksual atau ketika melahirkan, keguguran, aborsi, atau pada saat pemasangan alat kontrasepsi IUD.
Gejala. Dalam beberapa kasus, PID tidak menunjukkan gejala apapa pun selain bahwa wanita yang terserang penyakit ini menjadi tidak bisa hamil. Penyakit ini tidak terdeteksi sampai dilakukan
tes kesuburan. Kondisi tersebut juga kadang kala salah didiagnosa sebagai
endometriosis atau radang usus buntu karena gejalanya hampir sama. Seperti sakit perut, rasa lelah, suhu tubuh tinggi, dan menstruasi disertai rasa sakit yang luar biasa yang muncul di perut bagian bawah. Dalam beberapa kasus, rasa sakit bisa menjadi begitu hebat sehingga tidak mampu bergerak. Jaringan luka PID bisa memperbesar risiko infeksi kembali dan akan menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim.
Deteksi. PID bisa dideteksi lewat pemeriksaan internal dan laparoscopy. Biasanya akan dilakukan pengobatan dengan antibiotic. Dalam beberapa kasus berat, harus dirawat di rumah sakit sehingga antibiotik bisa diberikan langsung ke dalam pembuluh darah. (me)
Baca juga: Infeksi Rahim Sebabkan KetidaksuburanKenali Masalah Panggul Senam Kegel Sahabat Otot Panggul