Kenali Risiko Disuntik Saat Hamil

 

Fotosearch
Berikut risiko yang bisa terjadi pada Anda ketika menerima obat dengan cara suntikan atau injeksi.

1. Infeksi setempat (septikemia),  terjadi bila tenaga medis yang menyuntik tidak memerhatikan atau tidak melakukan teknik aseptik dan antiseptik pada saat penyuntikan.

2. Kerusakan jaringan kulit, terjadi bila  pH osmolalitas dan kepekatan cairan obat yang disuntikan tidak sesuai dengan tempat penusukan sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan sekitar tempat injeksi.

3. Hematoma adalah kebiruan atau keunguan pada kulit akibat trauma pembuluh darah akibat suntikan.

4. Embolus atau gelembung udara di dalam pembuluh darah akibat masuknya udara saat penyuntikan.

5. Thrombophlebitis atau pembengkakan pembuluh darah vena akibat pembekuan atau penggumpalan darah.

6. Obat tidak bereaksi, akibat kesalahan pemberian, misalnya teknik penyuntikan tidak tepat sehingga obat tidak tepat sasaran.

7. Hipersensitifitas dan alergi, terjadi bila sistem kekebalan tubuh berusaha memerangi zat di dalam obat suntikan, karena menganggapnya bisa menyakiti tubuh. Gejalanya: ruam atau bentol-bentol pada kulit, gatal-gatal, hidung beringus, batuk-batuk, demam, sesak napas atau napas pendek, mata gatal atau berair, pembengkakan, hingga syok.

8. Keracunan obat, jika terjadi kesalahan pemberian obat: tidak tepat pasien, tidak tepat jenis obat, tidak tepat dosis, tidak tepat teknik pemberian, tidak tepat waktu pemberian, atau obat rusak mengalami atau kadaluwarsa.  (BDH/NAT)

Baca juga:
Waspada Infeksi Kehamilan
Cerdas Konsumsi Obat Saat Hamil

 

 



Artikel Rekomendasi