Waktu dan usia memang tak bisa dicegah, seperti juga kesuburan yang berkurang atau terganggu. Tapi bukannya tak ada jalan keluar. Masih ada usaha yang dapat dilakukan, antara lain obat-obatan penyubur. Kalau belum berhasil juga, bisa dicoba dengan
inseminasi, atau bahkan dengan proses
bayi tabung. Jika gangguan terjadi karena adanya jaringan anatomis yang tidak normal, mungkin memang perlu dilakukan operasi, seperti laparoskopi. Sebelumnya, lakukan beberapa usaha berikut ini:
- Lakukan hubungan seksual suami-isteri secara teratur. Memang tidak ada patokan jelas, tapi dianjurkan dua atau tiga hari sekali pada masa subur.
- Peduli kesehatan dengan pola makan yang baik, istirahat dan olahraga teratur, serta mencatat kondisi kesehatan. Misalnya, kapan haid terakhir, lancar atau tidak, sakit atau tidak. Begitu pula suami, jika ada gangguan disfungsi ereksi, catat dan laporkan ke dokter ketika bersama-sama memeriksakan diri.
- Hindari rokok (dan asap rokok) serta minuman alkohol.
- Perhatikan berat badan suami, bisanya terlalu gemuk dapat mengurangi kesuburan.
- Jika sampai enam bulan belum juga berhasil, berkonsultasi ke klinik infertilitas bersama pasangan sehingga bisa ditangani terpadu.
- Santai saja, karena stres dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembuahan. (me)
Baca juga:Nutrisi Penunjang KesuburanPola Hidup Sehat AyahPosisi Intim Tentukan Kehamilan