Nak, Jangan Masuk Mulut!

 


Apa saja yang dipegang pasti masuk mulut, apakah kasus ini juga terjadi pada anak Bunda?

Banyak cara yang dilakukan si kecil untuk berkeplorasi dengan benda – benda di sekelilingnya lewat panca indra. Saat memasuki fase eskplorasi oral, biasanya ditandai dengan  memasukkan benda ke dalam mulut. Merupakan fase yang cukup mengkhawatirkan para ibu, karena berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan anak.

Fase Mouthing atau suka memasukkan benda ke dalam mulut merupakan cara belajar paling efektif bagi balita usia 18 – 24 bulan. Fase ini adalah tahapan yang “wajib” dilalui dalam tahapan perkembangan anak. Dengan memasukkan benda – benda yang sedang diamatinya, anak jadi memiliki gambaran yang utuh mengenai benda tersebut.
Tak perlu khawatir berlebihan, berikut alasan balita memasukkan benda ke dalam mulut dan perlindungan yang harus Bunda berikan selama fase Mouthing.

Merasakan lewat bibir dan Lidahnya
Rongga mulut merupakan indera yang paling sensitif dan menyimpan banyak saraf. Setelah bayi mengembangkan keterampilan cengkeraman dan dapat memegang barang-barang, mereka mencoba untuk meletakkan segala sesuatu di mulut untuk merasakan tekstur, bentuk, dan rasa dari barang tersebut. Kebiasaan Ini juga memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi dan mengetahui hal – hal yang ada di sekitarnya.
 
Menghilangkan Rasa Sakit Gigi
Tumbuhnya gigi baru adalah pengalaman yang tidak nyaman bagi anak kecil. Saat si kecil mengalami fase ini, ia akan mulai mengunyah mainan, buku, pakaian, dan barang-barang lainnya karena tekanan membuat gusi yang sakit sedikit lega. Jenis perilaku ini akan berhenti setelah gigi-gigi itu melewati gusi. Berikanlah mainan teether untuk si kecil yang tengah mengalami fase tumbuh gigi agar ia dapat dikunyah dan menggigit gel penghilang rasa sakit khusus yang terkandung di dalam teether.
 
Menenangkan diri
Proses pereralihan untuk melepaskan penggunaan dot, bukanlah proses yang mudah untuk balita. Biasanya balita akan mencari pelampiasan ke hal – hal lain dalam upaya untuk menenangkan diri, seperti, mengisap ibu jari atau menggigit kuku, dan menaruh rambut atau pakaian mereka di mulut mereka. Saat balita melakukan kebiasaan ini, maka ia tengan melepaskan rasa gelisah dan berusaha untuk menenagkan diri.
 
Pindahkan barang – barang berbahaya dari jangkauan si kecil
Proses Mouthing memang tidak bisa dihindari, namun bukan berarti Bunda tidak bisa mengatur benda apa saja yang Anda dibolehkan untuk masuk ke mulut anak Anda. Simpan benda – benda yang mengandung racun dan benda tajam jauh dari jangkauan si kecil. Bunda juga harus pastikan baik itu saudara atau kerabat yang berkunjung ke rumah, paham dan tahu bahwa si kecil tengah menghadapi fase Mouthing jadi mereka tidak membawa atau dapat membantu Anda menjauhkan barang – barang yang berbahaya dari jangkauan anak Anda. 

Mainan Teether bisa jadi solusi
Pilih dan sediakan mainan yang aman untuk mereka kunyah selama masa Mouthing, contohnya mainan teether yang memang dirancang aman bila dimasukkan kedalam mulut anak. Anda dapat membeli lebih dari satu ragam bentuk dan warna teether agar si kecil tidak mudah bosan dan memiliki banyak pilihan untuk bermain. 
 
Bersih – bersih harus lebih sering
Ya Bun, pastikan Anda mencuci mainan yang suka ia masukkan ke mulut lebih sering. Rendam dengan anti bakteri dan keringkan sebelum Anda memberikannya kepada anak Anda. Bunda juga harus rutin membersihkan barang – barang di kamar si kecil dengan anti bakteri, untuk berjaga – jaga. Lantai, meja, remot televisi, atau benada – benda rumah lainnya juga harus dilap dengan anti bakteri sebelum si kecil bermain di area tersebut. 

Tetap waspada dalam mengawasi anak
Hingga si kecil cukup besar untuk paham  bahayanya menjilati dan menelan barang disekitarnya, Bunda harus ingat bahwa ia tidak boleh luput dari pengawasan Anda. Berikan penjelasan pada anak Anda perihal benda – benda apa saja yang berbahaya dan harus ia hindari dengan bahasa yang mudah dimengerti.


Baca juga:
Kaki bayi masuk mulut

Ada jamur di mulutnya
3 langkah membersihkan mulut bayi


Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more