5 Tanda Balita Siap Masuk Prasekolah

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Menjelang pertengahan tahun Bunda mungkin sedang mempersiapkan si kecil yang berusia balita untuk masuk prasekolah. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani anak di luar lingkungan keluarga. 

Wujud pendidikan prasekolah di Indonesia umumnya berupa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Bermain atau Playgroup, dan TK (Taman Kanak-kanak). Kegiatan anak selama mengikuti prasekolah lebih ditekankan kepada bermain, berimajinasi, dan bersosialisasi melalui bantuan guru. 

Saat mengikuti prasekolah, anak-anak diberikan beragam stimulasi yang dapat membangun rasa percaya dirinya sehingga mereka merasa mampu sebagai individu. 

Pendidikan prasekolah biasanya dimulai usia 3 hingga 6 tahun. Namun ada beberapa lembaga yang menerima anak dengan usia lebih dini. 

Faktor usia kerap dijadikan acuan bagi para orang tua untuk mendaftarkan anak mengikuti prasekolah. Tetapi sebenarnya ada indikasi lain yang bisa membantu orang tua untuk mengetahui kesiapan anak masuk prasekolah.

Dengan mengetahui tanda-tanda berikut ini, orang tua lebih mudah menentukan apakah anak sebaiknya sudah didaftarkan prasekolah di usia 3 tahun, 5 tahun, atau 6 tahun, atau bahkan lebih awal yaitu 2,5 tahun. Tentunya dengan catatan, menyesuaikan kondisi keluarga serta kesediaan anak. 

Independen
Ciri-ciri anak independen adalah ia sudah bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk melakukan tugas-tugas sederhana sesuai usianya. Misalnya, bisa mencuci tangan, makan tanpa disuapi, dan tidur sendirian.

Bisa ditinggal
Anak sudah bisa ditinggal oleh orang tua, maksudnya bukan tidak ditemani siapa pun. Tetapi ia tidak lagi merengek atau melekat manja ketika berpisah dengan orang tuanya untuk sementara waktu. Misal, ketika dipamiti oleh Bunda atau Ayah untuk pergi bekerja, anak tidak menangis.

Bisa mengerjakan proyeknya sendiri
Saat anak masuk prasekolah, biasanya ia akan diberikan stimulasi beragam permainan dan aktivitas, seperti proyek seni maupun kerajinan yang membutuhkan konsentrasi dan fokus. 

Jika Anda melihat selama anak di rumah sudah bisa menggambar, bermain, atau melakukan aktivitas-aktivitasnya tanpa meminta bantuan orang lain, itu bisa menjadi pertanda anak siap masuk sekolah. 

Mampu berpartisipasi dalam kegiatan grup/kelompok
Salah satu kegiatan anak di prasekolah nanti adalah berinteraksi dengan teman-teman maupun guru-gurunya. Ia akan dilibatkan dalam kegiatan bersama seperti menyanyi bersama, mendengarkan cerita, atau bermain bersama. 

Maka itu, jika anak sudah bisa menjadi partisipan dalam sebuah grup, itu akan sangat membantu ia ketika bergabung di lembaga prasekolah. 

Bisa mengikuti rutinitas harian
Anak usia prasekolah biasanya sudah bisa mengikuti rutinitas. Jadwal harian yang bisa diprediksi membuatnya merasa nyaman dan terkendali, seperti kapan waktu makan, jam berapa untuk bermain, makan siang, dan seterusnya. 

Jika anak belum memiliki rutinitas harian, Bunda dapat melatihnya dengan membuat ritual yang sama di jam-jam tertentu. Misalnya memberikan ia makan di jam yang sama setiap hari, jalan-jalan ke taman setiap sore, membaca buku setiap malam, dan seterusnya.

Stamina dan fisik kuat
Meski kegiatan anak di prasekolah berbasis pada permainan, ia tetap membutuhkan tenaga dan tubuh yang sehat untuk mengikuti setiap kegiatan. Bisa jadi anak akan cukup sibuk dengan beragam aktivitas mulai dari membuat proyek, field trip, dan beragam permainan lainnya. 

Untuk itu, pastikan anak sudah cukup kuat dan memiliki fisik yang sehat agar ia bisa mengikuti kegiatan di prasekolah dengan lancar. 

Itulah beberapa tanda anak sudah siap masuk prasekolah. Namun berhubung saat ini sedang masa pandemi, Anda dapat mempertimbangkan terkait keamanan dan kesehatan anak sebelum mendaftarkannya ke prasekolah. 


Baca juga:
8 Persiapan Anak Masuk Prasekolah

Ini Alasan Anak Tak Perlu Dilabel


ALI


 

 



Artikel Rekomendasi