4 Pertimbangan Sebelum Mengajak Balita Menonton Film di Bioskop

 


Foto: Pixabay
 

Banyaknya film blockbuster yang diputar di bioskop tentu sayang untuk dilewatkan. Namun, Bunda dan Ayah harus berpikir ulang jika ingin mengajak balita—apalagi bayi baru lahir—menonton bareng. Apa saja faktor yang harus dipertimbangkan sebelum mengajak balita menonton film di bioskop? Berikut empat di antaranya…
 
1. Kenyamanan si kecil
Ruang bioskop nyaman bagi mereka yang ingin menonton film, tapi tidak cocok buat balita. Salah satu penyebabnya adalah audio yang disetel dengan volume cukup keras (mencapai 85 desibel). Menurut Dr Ahed Bisharat, konsultan di Healthpoint Hospital, level desibel tersebut dapat merusak pendengaran balita.
 
“Setiap kali mengajak anak-anak ke bioskop, kita meningkatkan gangguan pendengaran mereka. Suara bising di atas 85 desibel berbahaya bagi bayi dan balita karena bisa merusak koklea di bagian dalam telinga. Sementara suara di atas 100 desibel dalam durasi 15 menit menimbulkan gangguan pendengaran permanen,” jelas Dr Ahed seperti dilansir dalam The National.
 
2. Durasi film
Umumnya balita memang sulit diam dalam jangka waktu lama, terutama saat dilanda rasa bosan. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilih film yang berdurasi pendek agar si kecil tidak bosan. Kerewelannya hanya akan membuat Anda tidak bisa menikmati film di layar lebar. Untuk mengatasi kebosanan balita, sebaiknya pilih tempat duduk yang berdekatan dengan pintu keluar sehingga Anda lebih gampang untuk meninggalkan ruang bioskop sekadar menenangkan tangisannya atau mengajaknya bermain sebentar. Apabila si kecil tidak mau kembali ke dalam bioskop lagi, maka segeralah pulang sebelum Anda berdua menjadi tontonan umum.
 
3. Jam tayang film
Trik lain agar ‘nyaman’ membawa balita ke dalam bioskop adalah memilih jam tayang film bertepatan dengan waktu tidurnya. Misalnya setelah waktu makan siang atau makan malam sehingga si kecil bisa tidur sepanjang film ditayangkan. Siapkan juga pelindung telinga (ear plug atau ear muff) agar balita tidak kaget bila tiba-tiba mendengar suara yang keras. Membawa bantal atau selimut sendiri dijamin membuatnya tidur lebih nyenyak.
 
4. Jenis film
Film dewasa biasanya mengandung unsur kekerasan atau tindakan seksual yang tidak patut dilihat oleh anak-anak. Sementara dilansir dari Study Village, film horor dianggap memberi efek buruk bagi anak-anak, yaitu mimpi buruk, sulit tidur, dan kecemasan. Anda patut bersyukur bila balita tidur pada saat adegan tersebut berlangsung, tetapi bila kebetulan dia terbangun maka Anda wajib memblokir pandangannya. Jelaskan bahwa film tadi belum pantas dilihatnya meskipun mungkin si kecil juga tidak mengerti adegan yang berlangsung di layar lebar. Jika dibiarkan ‘terpapar’ ada kemungkinan anak akan terganggu secara psikologis di masa depan.
 
ALICE LARASATI
 

Baca juga:
Aturan Aman dan Nyaman Mengajak Bayi ke Luar Rumah
Nonton TV Satu Jam Saja
Ini Beda Mimpi Buruk Vs Teror Malam yang Dialami Balita

 



Artikel Rekomendasi