Bayi Makan Pedas, Bolehkah?

 


Salah satu keuntungan membuat Makanan Pendamping ASI (MPASI) sendiri adalah Bunda dapat bebas bereksperimen mengenalkan aneka rasa dan tekstur pada si kecil. Kebiasaan ini yang kemudian mengajar anak untuk tidak pilih-pilih makanan alias picky eater.
 
Di berbagai negara, makanan yang pertama kali diperkenalkan pada bayi yaitu makanan berempah bukan makanan yang berbahan gandum. Misalnya, di Thailand. Orang tua tidak ragu menambahkan santan, serai, asam, bahkan sampai cabai pada makanan bayinya.
 
Sementara di India, orang tua biasa memberikan bumbu kari untuk bayi setelah berusia 8 bulan, sesuai dengan kebiasaan mereka yang sudah turun-temurun. Untuk menetralisir rasa pedas dan hangat dari bumbu rempah, orang India mencampurnya dengan yoghurt atau ghee (sejenis mentega). Di Jepang, bayi-bayi sudah diperkenalkan pada wasabi, yaitu sayur dari akar lobak berwarna hijau yang rasanya sangat pedas.
 
Menurut Susan Moores, juru bicara American Dietetic Association, tidak ada aturan khusus kapan sebaiknya anak dikenalkan pada makanan pedas. Jika pada masa menyusui Bunda pernah mengonsumsi makanan pedas, maka si kecil sudah pernah merasakan juga rasa pedas itu  melalui ASI.
 

Dr. Anca Safta, pediatric gastroenterologistdari Universitas Maryland menyebutkan, “Ada perbedaan antara rempah-rempah panas dan yang harum. Yang aromatik -seperti kayu manis, pala, bawang putih, kunyit, jahe, ketumbar, dill, dan jinten- baik-baik saja untuk diperkenalkan kepada anak-anak, bahkan dalam masa bayi setelah 6 bulan.”
Bagaimana dengan di Indonesia? Rupanya banyak juga orang tua generasi lama yang sudah mengenalkan makanan pedas pada bayi sebelum usianya genap satu tahun.
Namun, masa yang paling tepat untuk mengenalkan makanan pedas yaitu saat anak berusia 2 tahun. Di usia ini, perutnya juga sudah siap mencerna berbagai makanan dan mulai penasaran ingin mencoba makanan yang lebih menantang indera perasanya.
 
Jika Bunda sudah mengenalkan makanan pedas sebelum anak genap berusia setahun, anak akan menjadi kurus karena kandungan vitamin C yang tinggi pada cabai. Anak juga mudah terkena radang lambung. Untuk merangsang lambungnya terhadap rasa pedas, coba kenalkan dulu masakan yang menggunakan rempah-rempah.
 
Saat usianya sudah genap berusia dua tahun, ia sudah dapat menikmati hidangan keluarga. Selain makanan khusus untuknya, sajikan juga lauk atau sayur berempah di atas meja. Biasanya anak tertarik melihat makanan yang dimakan oleh orang dewasa. Biarkan ia mencobanya sendiri. Suatu saat, ketika ia sudah siap, ia pasti akan belajar dan menyukai rasa pedas.  
 
Indonesia kaya akan rempah-rempah, dan masakan tradisional Indonesia umumnya menggunakan banyak rempah. 
Untuk variasi makanan berempah, Bunda dapat menambahkan bubuk kayu manis pada pisang panggang, pasta dengan oregano, daging ayam dengan bumbu lada, atau membuat chilli soup berupa sup kacang merah dengan potongan daging pedas ala resto fastfood.
 
Maria Soraya Az Zahra
 
  

 

 



Artikel Rekomendasi