Kata Dokter: Tiap Kali Anak Makan, Wajib Ada Protein

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Pemenuhan nutrisi untuk anak di masa tumbuh kembang merupakan hal yang sangat krusial. Faktor ini tak hanya menentukan status kesehatan anak, tetapi juga kunci bagi kecerdasannya. 

Di masa pandemi seperti sekarang, mungkin Anda harus pandai-pandai mengatur stok atau persediaan makanan anak. Mengingat, kita tidak bisa setiap hari pergi belanja ke supermarket atau pasar karena aturan PSBB (Pembatasan Sosial Besar-besaran) dan pentingnya mematuhi aturan karantina di rumah saja. 

Meski kita tidak dapat leluasa pergi belanja bahan makanan, asupan nutrisi bagi anak tetap tidak boleh berubah. Gizinya harus selalu terpenuhi sebisa mungkin.

Ahli gizi Kesehatan Ibu dan Anak, Prof. Dr. Drg. Sandra Fikawati, MPH., menjelaskan bahwa di masa pandemi seperti sekarang, persediaan bahan makanan untuk anak jangan sampai dikesampingkan. 
 


"Sebenarnya, untuk persoalan gizi tidak bisa tawar-menawar, harus dipenuhi. Mungkin pada saat ini, persediaan bahan makanan yang mesti diperhatikan. Karena kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, termasuk vitamin mineral itu harus tetap terpenuhi," kata Prof. Fika di acara Instagram Live Parenting Indonesia, Kebaikan SUN, Kamis, 21 Mei 2020. 

Menurut Prof. Fika, ada trik yang bisa digunakan oleh orang tua dalam menyimpan persediaan bahan makanan anak. Misalnya, sumber karbohidrat dapat disimpan lebih lama karena tingkat keawetannya lebih tinggi. Namun berbeda dengan sumber vitamin dan mineral.

"Kalau sumber karbohidrat sebenarnya bisa bertahan lama, ya. Kita beli seminggu sekali itu enggak masalah. Tetapi sumber protein vitamin mineral itu, kan, umurnya tidak lama," kata Prof. Fika. 

Yang bisa kita lakukan agar sayur dan buah bisa disimpan lebih lama, yaitu pilih yang kualitasnya masih bagus. 

Sedangkan sumber protein, menurut Prof. Fika, umur penyimpanannya bisa lebih lama apalagi bisa juga dimasak lebih dahulu baru disimpan. "Sumber protein bisa lebih lama kalau kita simpan atau kita sudah masak, ya. Jadi bisa dipakai untuk beberapa hari," ujarnya. 

Salah satu mineral penting yang harus didapatkan anak adalah zat besi. Zat besi bisa diperoleh dari berbagai bahan makanan. "Zat besi itu sumbernya banyak, ada di bahan makanan, ada di sayuran hijau, ada juga di sumber protein, seperti daging, hati, telur, itu semuanya mengandung zat besi," kata Prof. Fika.

"Jadi jangan lupa setiap kali anak makan, anak makan sehari tiga kali untuk makan pokok, tiga kali selingan. Jadi kalau bayi itu siklusnya sehari 24 jam 8 kali makan setiap tiga jam. Setiap kali makan makanan pokok, pagi, siang, dan sore, jangan lupa harus ada sumber protein. Itu salah satunya untuk mencegah masalah stunting. Sumber protein itu harus selalu masuk tiap kali makan," katanya menambahkan.

"Kalau sekarang ini kita ke pasar, telur cukup murah, ya. Telur itu sumber protein yang mudah diolah dan mungkin banyak disukai oleh anak-anak," kata Prof. Fika. 

Saksikan tayangan selengkapnya di Instagram @parentingindonesia dan @ayahbunda_. 

ALI

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kolostrum Superfood Untuk Bayi

Tak perlu terkejut jika di masa awal menyusui, ASI keluar hanya berupa cairan bening dalam jumlah sedikit. Inilah yang disebut kolostrum. Faktanya, meskipun nampak sangat cair, kolostrum mengandung za... read more