Memilih Teether untuk Bayi

 


Saat si kecil berusia 4 bulan, ia mulai senang memasukkan mainan atau benda-benda yang ada di sekitarnya ke dalam mulut. Air liurnya pun lebih banyak. Jadi jangan heran kalau bunda sering menemukan alas kain atau bantal tidurnya sering basah. Kondisi ini merupakan tanda gigi susu si kecil akan tumbuh. Ia akan mengalihkan rasa gatal dan nyeri akibat gigi tumbuh dengan menggigit-gigit sesuatu.

Untuk merangsang calon gigi, bunda dapat memberikan teether atau mainan yang digigit untuk si kecil. Di pasaran, ada begitu banyak jenis teether dengan bentuk yang lucu. Jika dilihat sekilas, fungsi teether sepertinya sama saja. Padahal, beda jenis dan bentuk maka beda juga manfaatnya untuk si kecil.

Bahan
Teether ada yang terbuat dari silikon, lateks dan kayu. Pilihlah tekstur teether sesuai usia bayi. Jika bayi berusia 4 bulan dan giginya belum tumbuh, berikan teether dari bahan lateks atau silikon yang berisi gel dan memiliki tekstur berbintik-bintik kecil.

Setelah bayi berusia 6 bulan dan giginya mulai muncul, bunda dapat memberikan teether dari bahan yang lebih padat. Di usia 12 bulan, bunda dapat memberikan si kecil teether yang terbuat dari kayu namun tetap lembut saat digigit.

Yang perlu Bunda perhatikan juga pilihlah teether yang BPA-Free, bebas dari pewarna buatan, PVC dan Phtalates. Teether yang berisi air mudah bocor jika bahannya kurang bagus. Pastikan bahan teether cukup kuat saat digigit bayi. Karena jika tertelan, tentu akan berbahaya bagi bayi.

Ukuran
Untuk bayi 4 bulan, sebaiknya pilih teether berukuran kecil dan berbentuk standar, misalnya bulat atau segitiga. Jangan memberikan teether berukuran besar, karena di usia 4 bulan bayi sedang belajar menggenggam.

Sebaiknya jangan memberikan rattle atau soft book (buku kain) yang memiliki teether untuk bayi berusia 4 bulan. Karena teether yang terdapat pada ujung buku atau rattle cenderung keras dan bersisi tajam sehingga dapat melukai mulut bayi. Semakin bertambah usia si kecil, bunda dapat memilih teether berukuran lebih besar.

Fungsi
Jika si kecil belum tumbuh gigi, pilih transition teether yang membantu proses transisi erupsi gigi dari bahan silikon. Setelah terjadi erupsi gigi, berikan soothing teether yang dapat meringankan rasa nyeri pada gigi.

Bagi si kecil yang sudah tumbuh gigi, bunda dapat memilih massaging teether dengan permukaan bertekstur kasar. Sementara, untuk si kecil yang sudah memiliki gigi banyak dapat memilih ergonomic teether yang berfungsi meredakan rasa gatal pada gusi dan menstimulasi otot mulutnya untuk mengunyah.

Sebelum dipakai, cuci teether dengan air panas, jangan direbus ya, bunda. Kemudian, keringkan dan simpan di dalam wadah. Untuk teether yang terbuat dari lateks, bunda dapat menaruh teether di dalam kulkas untuk memberikan sensasi dingin pada gusi si kecil.

Usahakan pemakaian teether tidak lebih dari 20 menit, karena semakin lama si kecil bermain dengan teether, bakteri akan lebih mudah menempel. Setelah teether digunakan selama setahun, jangan disimpan apalagi diberikan untuk bayi lain. Gunting teether hingga tidak berbentuk sebelum dibuang.

Pilihan lain, bunda dapat memberikan teether alami dari buah atau sayuran bertekstur padat. Misalnya, wortel, timun, apel atau  yang sudah dipotong berbentuk stik. Sebelum diberikan pada si kecil, masukkan dulu wortel atau timunnya ke dalam kulkas untuk memberikan sensasi dingin.


Maria Soraya Az Zahra

 



Artikel Rekomendasi