Cegah Anemia Selama Hamil, Selamatkan Janin

 

Fotosearch
 

Anemia kurang zat besi selama hamil dapat membuat ibu hamil merasa lemah dan mudah lelah. Ketahui faktor risikol, gejala dan megatasinya. 


Selama hamil calon ibu rentan mengalami anemia zat besi. Ini adalah kondisi ibu hamil tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Penyebab anemia zat besi adalah tubuh menggunakan zat besi untuk membuat haemoglobin, yaitu protein dalam sel darah merah yang kerjanya mengangkut oksigen ke jaringan-jaringan. Selama hamil volume darah meningkat, sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat. Kalau tidak cukup cadangan zat besi selama hamil, maka terjadilah anemia zat besi.

 

Dampaknya terjadap janin adalah memicu kelahiran prematur, bila melahirkan sebelum minggu ke 37. Anemia zat besi selama hamil juga dikaitkan dengan berat lahir bayi rendah dan ibu mengalami depresi pascamelahirkan. Beberapa riset juga menunjukkan peningkatan kematian bayi mendadak sebelum atau setelah lahir. 

 

Faktor risiko anemia kurang zat besi selama hamil:

- Jarak kehamilan terlalu dekat

- Hamil kembar

- Muntah berkali-kali selama ngidam

- Tidak mengonsumsi suplemen zat besi

- Menstruasi terlalu banyak mengeluarkan darah sebelum hamil

- Memiliki riwayat anemia sebelum hamil


Gejala anemia kurang zat besi

- Kelelahan

- Lemas

- Pusing atau berkunang-kunang

- Sakit kepala

- Kulit pucat atau kekuningan

- Napas pendek

- Ngidam dan mengunyah es batu

 

Gejala lainnya adalah detak jantung cepat, tekanan darah rendah dan gagal fokus.

Gejala anemia zat besi mirip dengan gejala kehamilan pada umumnya. Apakah bergejala atau tidak, cek tekanan darah selama hamil bisa mendeteksi adanya anemia zat besi. Kalau Anda merasa risau dengan tingkat kelelahan yang menurut Anda mengkhawatirkan, bicarakan dengan dokter kandungan. 

Anemia zat besi selama hamil dapat dicegah. 

Mengonsumsi vitamin zat besi selama hamil dapat mencegah dan memperbaiki kekurangan zat besi. Dalam beberapa kasus, dokter kandungan akan memberikan tablet zat besi.  

Gizi yang baik juga dapat mencegah anemia zat besi. Mengonsumsi cukup daging merah, unggas dan ikan. Pilihan lainnya adalah sereal sarapan yang sudah difortifikasi dengan zat besi, sayuran hijau, kacang dan biji-bijian kering. 

Zat besi dari produk hewani seperti daging lebih cepat diserap. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari nabati dan suplemen, lengkapi dengan minuman atau buah yang mengandung vitamin C seperti tomat dan stroberi. Kalau Anda mengombinasikan zat besi dengan vitamin C, hindari minuman atau makanan berkalsium. Meski kalsium juga penting selama hamil, kalsium dapat menggagalkan penyerapan zat besi. 

Mengatasi anemia zat besi selama hamil adalah dengan mengonsumsi vitamin yang mengandung zat besi dan tetap anemia, dokter akan menyarankan memeriksa lebih dalam untuk mendapatkan penyebabnya. Dalam beberapa kasus, ada yang disarankan untuk menemui dokter ahli darah atau hematolog. 

Kalau Anda mengalami anemia zat besi, Anda akan diberi tablet khusus zat besi. Treatment dari dokter untuk masalah anemia zat besi ini sangat tergantung dari penyebabnya. 

 Direvisi 16/3/22

 



Artikel Rekomendasi

post4

Hamil Tapi Kurus

Tubuh kurus disebabkan konsumsi energi yang lebih rendah dari kebutuhan, sehingga sebagian cadangan energi tubuh -dalam bentuk lemak- digunakan untuk beraktivitas. Anjuran pertambahan BB ibu hamil yan... read more