Terlambat Lahir, Haruskah Diinduksi?

 

Foto: shutterstock


Tanggal perkiraan persalinan sudah lewat, tetapi belum juga ada kontraksi. Harus diinduksi?

 

Idealnya persalinan terjadi di usia kehamilan 37 - 40 minggu. Tapi terkadang janin merasa betah berlama-lama di dalam rahim dan tidak ada tanda-tanda ingin lahir. Induksi bukan jaminan ibu akan mengalami kontraksi. Bisa saja setelah berkali-kali diinduksi kontraksi tetapi tidak terjadi. 

 

Dr. Boy Abidin, Sp.OG dari RS Mitra Kemayoran Kelapa Gading mengatakan, penyebab kehamilan waktu tidak dapat diketahui dengan pasti. “Normalnya terjadi di usia 37 - 40 minggu, bayi siap dilahirkan. Pada saat itu janin akan menghasilkan hormon oksitosin yang kemudian akan merangsang kontraksi pada ibu. Jika kontraksi tidak kunjung datang meski usia kehamilan cukup, berarti ada masalah yang menyebabkan bayi tidak menghasilkan oksitosin,” jelasnya.

 

Penyebab kehamilan lewat waktu adakalanya baru diketahui setelah bayi lahir. Misalnya bayi terlilit tali pusar, atau ukuran bayi yang cukup besar sehingga sulit masuk ke jalan lahir. Faktor penyebab juga bisa berasal dari calon ibu misalnya kelainan pada mulut rahim sehingga terjadi kekakuan pada mulut rahin yang mengakibatkan sulit terjadi pembukaan. Penyebab lainnya adalah terjadi kesalahan perhitungan usia kehamilan. Misalnya lupa hari pertama haid terakhir atau calon ibu memiliki siklus haid tidak teratur, sehingga sulit menentukan usia kehamilan yang sebenarnya dan perkiraan tanggal persalinan. 

 

Lakukan 

- Usia kehamilan 38 minggu. Konsultasi dengan dokter bila di usia kehamilan 38 minggu belum ada tanda-tanda persalinan. Dokter akan memeriksa fungsi plasenta dan cairan ketuban dengan USG dan memantau kondisi janin dengan cardiotocography (CTG) yang ditempatkan di perut ibu. Lewat alat ini detak jantung janin dan aktifitas janin bisa diketahui. Jika janin tidak reaktif, apakah dia tidur atau memang sudah sesak akibat berkurangnya cairan ketuban.

- Usia kehamilan 40 minggu atau jika hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi penurunan fungsi plasenta, cairan ketuban berkurang atau janin tidak reaktif, maka kehamilan harus diakhiri dan melahirkan janin dengan segera. Upaya yang dilakukan adalah melakukan induksi untuk merangsang pembukaan mulut rahim. Selama induksi dokter akan memantau kondisi janin lewat CTG. 

 

“Jika ditemukan detak jantung janin melemah atau janin tidak reaktif, maka induksi harus dihentikan dan persalinan akan dilakukan lewat operasi sesar. Begitu juga kalau induksi tidak memberi hasil apapun dalam waktu 8 - 12 jam misalnya tidak terjadi pembukaan mulut rahim, artinya induksi gagal dan harus dilakukan persalinan dengan operasi,” kata Boy. 

 

Lakukan induksi alami, meski hal ini belum teruji secara ilmiah:

- Berhubungan seks. Sperma mengandung  hormon protaglandin yang dapat memicu kontraksi. Menurut dr. Boy, umumnya jumlah hormon dalam sperma tidak cukup banyak untuk menyebabkan terjadinya kontraksi, apalagi persalinan.

- Stimulasi puting payudara. Hormon oksitosin akan diproduksi ketika puting payudara dirangsang dan membuat rahim berkontraksi.

- Jalan kaki. Ini dapat merangsang janin untuk segera masuk ke jalan lahir dan memperkuat otot-otot yang dibutuhkan untuk persalinan. 

 

Risiko kehamilan lewat waktu

- Penurunan fungsi plasenta yang tidak mampu lagi menyaring kotoran dengan sempurna dan mengakibatkan kotoran tersebut menumpuk menjadi plak di dinding plasenta. Fungsinya sebagai media untuk menyalurkan utrisi pun terganggu dan menyebabkan janin kekurangan asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya tubuh janin akan menciut dan keriput. Atau sebaliknya, fungsi placenta masih bagus dan dapat menyualurkan nutrisi dengan baik. Jika ini yang terjadi, janin bisa mengalami makrosomia atau lahir dengan berat badan di atas 4 kg.

- Kekurangan pasokan oksigen yang mengakibatkan janin buang air besar di dalam rahim dan menyebabkan air ketuban berwarna hijau pekat. Cairan ketuban dapat terisap masuk ke dalam pernapasan janin dan menyebabkan janin mengalami gangguan pernapasan ketika lahir.

- Dampaknya terhadap ibu adalah rasa cemas berlebihan yang memicu stress yang secara tidak langsung akan berdampak pada proses persalinan misalnya persalinan lebih lama dan tekanan darah meningkat. 




 

 



Artikel Rekomendasi