Green Parenting, Mengasuh Anak Cinta Bumi

 

Foto: shutterstock

Memikirkan sampah yang dihasilkan oleh bayi dalam penggunaan popok sekali pakai, kerap membuat orang tua baru merasa bersalah. Di satu sisi diuntungkan, di lain pihak merasa bersalah ikut mengotori bumi dengan plastik yang sulit hancur. Padahal lapisan popok sekali pakai menggunakan bahan plastik.
 
Mari kita berhitung:
Setiap 3 jam anak harus ganti popok. Artinya, bila dalam sehari dia menggunakan 5 popok, dalam dua tahun sampai dia menjalani toilet training ia akan menghabiskan 5 buah  dikali 2 (tahun masa pemakaian) dikali 365 hari.
 
Soal lain adalah MPASI. Bagaimana Anda menyediakan MPASI untuk bayi? Makanan kemasan, atau memasak sendiri? Berapa banyak kemasan yang Anda buang dalam sehari?
 
Menanamkan gaya hidup ramah bumi, sudah harus dilakukan sejak anak masih bayi. Ketika anak mulai bereksplorasi, dia sudah terbiasa dengan berbagai aktivitas dan lingkungan yang sudah Anda ciptakan. Ini green parenting yang dapat Anda mulai:
 
Kendaraan bermotor menghasilkan polutan
Panasi mesin mobil jauh dari rumah bila memungkinkan. Sudah ada riset yang menyebut bahwa ibu hamil yang menghirup udara terpolusi, berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Bepergian dalam jarak dekat cukup jalan kaki. Kenakan masker untuk mengurangi paparan polusi udara.
 
Masak sendiri MPASI
Meski MPASI dalam kemasan terjaga hygienitasnya, makanan ini menghasilkan sampah kemasan yang biasanya sulit hancur. Miliki peralatan masak yang memudahkan Anda memasak MPASI.
 
Beli barang ‘second
Tumbuh kembang anak begitu pesat. Banyak barang keperluan anak yang tidak lama jangka waktu pemakaiannya. Balance bike, misalnya. Bunda tidak perlu membeli baru. Stroller, boks tempat tidur bayi, juga tidak perlu baru.
 
Gunakan lungsuran
Tak perlu gengsi, bila ada saudara kandung, teman atau kerabat yang sudah tidak hamil menawarkan baju-baju hamil untuk Anda pakai. Kehamilan Anda hanya berlangsung 9 bulan saja. Mengurangi belanja, mengurangi sampah baju bekas.
 
Pilih produk natural
Sabun dan sampo bayi banyak dijual di minimarket. Satu hal harus Anda ingat, semakin banyak busa ditawarkan, semakin berisiko bayi Anda mengalami alergi. Hindari sabun dan sampo bayi dengan busa melimpah, karena racunnya akan mencemari air.
 
Tanam tanaman pembersih udara
Tergoda membeli alat pembersih udara, Bunda? Praktis memang, bisa diletakkan di mana saja. Tapi tenaga listrik yang digunakan tentu tidak membuat Anda mengurangi jejak karbon. Tanaman seperti sanseviera, palm kuning, palm jari, sri rejeki, dan sri gading baik untuk membersihkan udara di sekitar tempat tinggal Anda.
 
Susui bayi dengan ASI
Tidak ada kaleng atau kardus kemasan susu yang harus dibuang. Anda juga tidak perlu membeli botol plastik untuk bayi.
 
Gunakan produk pembersih rumah dari bahan alami
Gunakan kapur untuk mengusir semut, air lemon untuk membersihkan meja makan yang berminyak, kapur barus untuk menghalau tikus.
 
Tanam sayur sendiri
Menanam sayur butuh keterampilan tersendiri. Beberapa jenis sayur dapat ditanam di pot seperti, daun bawang, daun seledri, cabai. Bumbu seperti jahe, kunyit, kencur juga mudah tumbuh di dalam pot.
 
Olah sampah sayur dan kulit buah  jedi eco enzim
Banyak manfaat akan Anda peroleh dengan membuat eco enzim. Serba guna, eco enzim bisa digunakan untuk pembersih lantai, pupuk tanaman, atau mengobati luka ringan. (IR)

 

 



Artikel Rekomendasi