Omicron, Varian Covid-19 Yang Bunda Harus Tahu

 

Foto: shutterstock


Lebih dari satu bulan, varian covid-19 yang bernama omicron ini masuk ke Indonesia yang dibawa dari Turki. Lebih berbahaya mana dibanding varian delta dan varian lainnya?


Varian covid-19 ini dideteksi berada di Afrika pada bulan Oktober 2021, tapi pada bulan November sudah menyerbu Amerika. Sebegitu cepatnya varian ini menyebar, bagaimana di Indonesia?


Juru bicara Kementrian Kesehatan  Dr. dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sebanyak 74% dari 68 kasus Omicron di Indonesia dialami oleh orang yang sudah mendapatkan vaksin lengkap, namun tidak bergejala, atau bergejala ringan. “Artinya, varian omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Meski begitu masyarakat harus waspada karena situasi bisa berubah dengan cepat,” demikian kata dr. Siti. 


Di Inggris, varian ini sudah menyebabkan 29 kematian. Sementara di Indonesia, ucapan “ah, seperti flu biasa aja kan?” sering terdengar. Dr. Siti mengatakan bahwa perkiraan risko kegawat daruratan akibat omicron lebih rendah 15 - 20 persen dibandingkan delta. Meski demikian kita tidak boleh lengah karena varian ini mengurangi efektivitas antibodi monoklonal  yaitu protein kekebalan tubuh manusia untuk melawan antigen berbahaya seperti virus. 


Omicron berkembang dengan cara membelah diri begitu menempel pada sel tubuh kita, bermutasi, lalu menyebar ke orang lain. Akan lebih mudah menyebar di kelompok orang yang belum divaksin termasuk anak-anak. Karena sifatnya yang sangat cepat bermutasi, dikhawatirkan vaksinasi yang pernah didapat tidak akan efektif. 


Masa inkubasinya yang cepat, sehingga dalam 3 hari gejala terinveksi omicron akan segera terlihat. Gejalanya; sakit kepala, demam, lemah, radang tenggorokan, dan hidung meler. Anak-anak disebut sebagai kelompok yang paling rentan tertular karena mereka belum mendapatkan vaksin covid. 


Kita beruntung karena anak-anak mulai usia 6 tahun sudah mendapatkan vaksinasi covid. Tapi kalau sudah mendapat vaksin harus apa? Pencegahan masih lebih baik daripada mengobati. Untuk itu mengikuti protokol kesehatan tetap harus dijalani:

  • Mengenakan masker di tempat-tempat umum

  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau menggunakan hand sanitizer

  • Menghindari kerumunan

  • Mengurangi bepergian bila tidak terlalu perlu

  • Menjaga jarak aman

  • Tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit

  • Tetap rajin berjemur untuk memperoleh vitamin D, karena vitamin D memberi perlindungan dan meningkatkan kekebalan tubuh. 

 

Di Amerika, seperti dirilis situs parents.com  disebut bahwa orang yang sudah mendapatkan vaksinasi akan terlindungi dari omicron, dan kalaupun terjangkit, gejalanya ringan saja, tidak disertai kehilangan penciuman.  


Orang tua dihimbau untuk tidak  panik, dan diharapkan terus mengikuti perkembangan virus ini. Bagi yang belum pernah mendapatkan vaksinasi covid, bila terinfeksi akan memerlukan perawatan di rumah sakit, tetapi tidak disertai sesak napas. (IR)

Baca juga:
Vaksin Covid untuk Anak
Beda Gejala Demam Berdarah dan Covid
Yang Perlu Anda Tahu Tentang Vaksin Coovid untuk Anak

 



Artikel Rekomendasi