Waspada Jerawat di Area Genital, Bisa Menular Pada Anak

 


Jerawat merupakan musuh besar bagi banyak orang, baik itu orang dewasa, remaja hingga anak-anak. Umumnya jerawat akan tumbuh di wajah, leher, hingga area punggung. Sayangngnya tak banyak masyarakat yang menyadari bahwa jerawat juga bisa muncul di area genital dan cukup berbahaya karena dapat menularkannya pada anak-anak.

Moluskum Kontagiosum (MK) atau yang sering disebut dengan “jerawat genital” merupakan infeksi virus yang dapat ditularkan melalui kontak seksual, kontak fisik secara langsung (skin to skin), berbagi pakaian, autoinokulasi yaitu apabila bintil tergaruk dan penderitanya menggaruk daerah tubuh lainnya, dan fomites (permukaan yang terkontaminasi) menular secara tidak langsung dengan menyentuh permukaan di lingkungan terdekat atau benda yang terkontaminasi oleh virus dari orang yang terinfeksi.


“Di manapun letaknya, jerawat dapat mengganggu kenyamanan penderitanya. MK adalah salah satu jenis penyakit kulit yang belum banyak diketahui masyarakat dan berisiko mengganggu kenyamanan penderitanya dalam jangka Panjang hingga menurunkan kualitas hidup mereka. Sedikit sulit untuk mendeteksinya karena tak ada gejala khusus yang ditimbulkan oleh penyakit ini,” papar dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia.
 

Bisa menyerang balita
Memasuki usia balita, anak-anak biasanya mulai memiliki banyak aktivitas yang mengharuskan mereka untuk bertemu dengan banyak orang. Dalam kasus anak-anak, biasanya MK ditularkan melalui kontak kulit yang erat seperti, berpegangan tangan dan bermain bersama. Meskipun tidak menyerang area genital, pada anak moluskum kontagiosum biasanya dapat ditemukan didaerah lipatan-lipatan seperti ketiak, lengan, siku, dan lipatan paha.

Menurut dr. Anthony tak banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini selain mengeluarkan isinya seperti penanganan jerawat pada umumnya. “Tak banyak pilihan penanganan terutama pada anak, kita harus sangat hati-hati untuk menghindari efek trauma jangka panjang. Biasanya kami akan mengoleskan cairan yang dapat membakar badan moluskum,” katanya.

Bagi para orang tua, Anda bisa mendeteksi MK dengan cara memeriksa kulit anak saat mandi secara rutin dan segera konsultasikan ke pihak professional jika menemukan bintik keras berbentuk jerawat.

Gejala Moluskum Kontagiosum pada orang dewasa
Kabar gembiranya, jerawat genital ini bukanlah penyakit kelamin yang mematikan. dr. Anthony juga menjelaskan bahwa Moluskum tidak menimbulkan rasa gatal yang hebat ataupun rasa nyeri, hanya saja dapat mengganggu kenyamanan dan kepercaya dirian penderitanya.

Pada orang dewasa, MK bisa dideteksi dengan timbulnya bintik putih atau merah muda yang memiliki lebar sekitar 2-5 milimeter dengan lesung di bagian tengahnya. Bintik ini biasanya muncul di area wajah, kelopak mata, ketiak, dan paha (selangkangan). Hindari menggaruk area yang terinfeksi MK karena akan menyebabkan virus menyebar dalam barisan atau kelompok yang disebut crop.

Bisa dicegah
Infeksi kuit virus yang menular berkaitan erat dengan status imun dalam tubuh kita. Meski tanpa penobatan khusus, jerawat genital dalam jumlah yang sedikit bisa hilag dengan sendirinya setelah beberapa minggu jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat. Pada kebanyakan kasus, Moluskum Kontagiosum menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, orang yang menjalani transplantasi organ tubuh atau pasien pengobatan kanker.

“Berdasarkan kasus MK yang ditemukan di Klinik Pramudia selama 2019 -2020, ditemukan rata-rata sebanyak 2-4 kasus per bulan, pada anak maupun dewasa yang beberapa diantaranya ditemukan pada penderita HIV. Penderita MK anak di Klinik Pramudia berusia 2-10 tahun dan usia 20-60 tahun pada kasus dewasa,” jelasnya.

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan guna mencegah penularan Moluskum Kontagiosum.

- Menghindari kontak dengan penderita
- Mencuci tangan dengan air hangat dan sabun
- Mengajarkan anak-anak untuk mencuci tangan dengan benar, terutama usai bermain dan berinteraksi dengan orang lain
- Hindari berbagi barang personal seperti handuk, pakaian, sisir, dan sabun batang
- Hindari berbagi perlengkapan olah raga yang berkontak dengan orang lain seperti, sarung tangan dan helm
- Hindari menyentuh benjolan
- Menjaga benjolan tetap bersih dan tertutup
- Hindari hubungan seksual jika memiliki benjolan pada daerah genital


Baca juga
6 gangguan kesehatan di sekitar kelamin anak

Waspadai infeksi jamur yang menyerang vagina dan puting susu
Inilah gangguan pada vagina yang rentan menyerang anda


Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi